REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam dua minggu terakhir pihaknya telah mempercepat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau vaksin booster bagi tenaga kesehatan (nakes). Setidaknya, sudah 34 persen sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di sektor kesehatan yang sudah melakukan hal tersebut.
"Sudah kurang lebih 34 persen SDM kesehatan atau hampir 450.000, saya lihat per tadi pagi sudah disuntik," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/9).
Ia menjelaskan, Bali dan Kepulauan Riau menjadi provinsi yang paling banyak telah melakukan vaksinasi dosis ketiga. Tingkat vaksinasi booster untuk para nakes juga disebutnya terus meningkat di daerah lain.
"Para nakes yang suntik ketiganya tidak nyaman dengan platform berbeda, kita buka opsi suntik ketiga booster-nya dengan platform yang sama," ujar Budi.
Adapun secara total, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 92 juta dosis vaksin untuk warganya. Indonesia, kata Budi, berada di peringkat tujuh dunia sebagai negara yang terbanyak telah melakukan vaksinasi Covid-19.
Baca juga : Positif Covid-19 Sejak di Kandungan, Bayi Lahir tak Bernyawa
"Di bawah Cina, India, Amerika, Brasil, Jepang, dan Jerman. Dan per tadi pagi, saya lihat angka suntikan kita sudah melampaui 92 juta dosis," ujar Budi.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi kembali menegaskan bahwa dosis ketiga vaksin (booster) hanya untuk para tenaga kesehatan (nakes). Hal ini sesuai dengan anjuran Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Lebih lanjut, Nadia mengatakan vaksin Moderna yang menjadi booster untuk para tenaga kesehatan kini juga bisa diberikan kepada masyarakat. "Vaksin diberikan hanya untuk dosis pertama dan kedua. Dilarang untuk memberikan dosis ketiga bagi masyarakat umum selain untuk SDM kesehatan yang memberikan pelayanan langsung di fasilitas kesehatan," kata dia.