REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Allah SWT memberikan manusia kelebihan berupaya kekuatan dan pemikiran untuk berkarya atau melakukan inovasi yang kadang-kadang di luar pemikiran manusia tersebut ketika karya itu terjadi.
"Bagaimana revolusi komputer itu berjalan luar biasa hari ini, dulu kita tidak mengenal yang namanya artificial intelligence (kecerdasan buatan), sekarang terjadi. Terima kasih kepada Allah SWT," ujar Erick saat menjadi pembicara utama acara bertajuk 'Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia' di Jakarta, Rabu (25/8).
Namun, ucap Erick, manusia juga harus menyadari keterbatasan yang telah ditetapkan berupa umur. Oleh karenanya, Erick menyebut pentingnya pemimpin atau calon pemimpin melakukan transformasi atau pengambilan kebijakan yang berkelanjutan. Erick terus terang sangat mengkhawatirkan apabila pembangunan yang berkelanjutan ini terputus.
"Itulah kenapa sejak awal komitmen saya ingin memastikan keberlanjutan dan transformasi ini terjadi di Kementerian BUMN, tidak hanya berdasarkan pemikiran sesaat, atau ego sepihak, tetapi saya ingin memastikan benar-benar terjadi," ungkap Erick.
Faktor transformasi dan keberlanjutan ini yang membuat Erick memilih dua wakil menteri BUMN yang usianya lebih muda dari dirinya. Pun dengan Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi, Kementerian BUMN, Tedi Bharata yang belum genap 40 tahun. Selain itu, Erick juga terus mendorong kesetaraan gender di lingkungan Kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN. Erick telah memiliki Deputi bidang keuangan dan manajemen risiko, Kementerian BUMN, Nawal Nelly sebagai salah satu representasi perempuan di Kementerian BUMN.
"Pertanyaannya bisa tidak ini berlanjut karena itu saya sangat berharap forum human capital ini menjadi motor transformasi yang ingin kita lakukan bersama," kata Erick menambahkan.