REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Meskipun film dengan waktu tayang tiga jam lebih bukanlah hal yang aneh pada abad ke-20, tetapi film itu jauh lebih jarang di bioskop modern. Ketika film sepanjang itu dikembangkan pada abad ke-21, biasanya diperlukan untuk menggambarkan kisah epik yang menampilkan belasan aktor atau kisah cinta intim antara dua karakter yang kompleks.
Di antara film-film komik epik, drama gangster yang berlangsung selama beberapa dekade, dan film seni asing yang sangat terkenal, berikut film yang memiliki waktu tayang yang sangat panjang, seperti dilansir laman Screen Rant, Rabu (25/8):
1. The Lord of The Rings: The Return of the King (2003) - 8,9
Film The Return of the King karya Peter Jackson populer di kalangan penonton karena ratingnya 8,9 di IMDb. Film ini juga sukses dengan komentar kritis. Film ini menjadi sekuel kedua yang memenangkan kategori Best Picture di Academy Awards, dengan yang pertama adalah The Godfather Part II hampir 30 tahun sebelumnya. Sebagian besar dari keberhasilan ini adalah karena runtime yang panjang.
Durasi sepanjang tiga jam satu menit itu berhasil menyimpulkan narasi yang dikembangkan dalam dua film terakhir. Misalnya, Frodo akhirnya diizinkan untuk menyelesaikan pencariannya untuk mencapai Mount Doom dan menghancurkan Ring, sementara Gollum akhirnya mendapatkan objek kasih sayang sebelum binasa dalam lava Doom. Meskipun telah dikritik beberapa orang karena memiliki terlalu banyak akhir, The Return of the King memberikan penutup yang memuaskan bagi semua orang yang terpesona oleh kisah Lord of the Rings sejak debut film pertama pada 2001.
2. Avengers: Endgame (2019) - 8,4
Pertarungan terakhir di Endgame memenuhi janjinya untuk menyatukan setiap pahlawan MCU dalam satu film berukuran besar. Durasi film selama tiga jam cukup untuk memasukkan semua pahlawan super, penjahat, dan hubungan favorit penggemar yang disukai penonton selama satu dekade terakhir.
Sebagian besar kesuksesan film ini adalah peran dari karakternya yang besar. Tim produksi memberi setiap karakter utama momen untuk bersinar di film itu. Ini adalah pencapaian yang signifikan dalam sejarah perfilman.
3. The Wolf of Wall Street (2013) - 8,2
Sutradara Martin Scorsese terkenal karena membuat epos besar yang luas, tetapi dia secara mengejutkan tidak pernah membuat film yang berdurasi tiga jam sebelum 2013. The Wolf of Wall Street berdurasi tepat 180 menit dan menceritakan kisah nyata Jordan Belfort, seorang pialang saham ilegal. Hasilnya luar biasa, karena tidak ada sutradara lain yang bisa berjalan di antara sindiran sosial dan mengagungkan perilaku buruk seperti halnya Scorsese.
Dia menggunakan waktu yang lama untuk membuat potret meyakinkan dari keserakahan Amerika akhir 1980-an, di mana Jordan Belfort mengonsumsi lebih banyak narkoba dan melakukan penipuan untuk mendanai gaya hidupnya. Potongan asli film The Wolf of Wall Street berdurasi lebih dari empat jam, di mana ada lebih banyak detail era Reagan tentang industri keuangan dan intrik mengendalikan ekonomi Amerika.
4. Zack Snyder’s Justice League (2021) - 8,1
Meskipun Warner Bros (WB) selalu bersaing dan mengejar ketertinggalan Marvel dalam hal dunia sinematik, ada satu hal yang dilakukan studio. WB memiliki kebiasaan merilis potongan sutradara film DC pada blu-ray beberapa bulan setelah dirilis di bioskop. Itulah yang terjadi dengan Dawn of Justice dan Suicide Squad, tetapi Zack Snyder’s Justice League membawa film ke level lain.
Warner Bros memberi Snyder tambahan 70 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun) untuk memenuhi visinya bertahun-tahun kemudian setelah dia dikeluarkan dari proyek tersebut. Meskipun beberapa orang berpikir film Zack Snyder’s Justice League buang-buang uang, percobaan itu sukses kritis.
Dibandingkan dengan potongan teater 6,1 di IMDb, rilis ulang film berdurasi empat jam ini memiliki rating lebih tinggi karena memperbaiki begitu banyak "lubang” dari plot film asli, seperti bagaimana Superman dibangkitkan dan mengapa Aquaman bergabung dengan tim. Versi ini juga memungkinkan Snyder untuk sepenuhnya mewujudkan visinya tentang DCEU, yaitu suram, agak putus asa, tetapi dengan arus harapan dan optimisme yang terpendam.
5. Winter Sleep (2014) - 8.1
Dengan durasi hampir tiga jam 20 menit, Winter Sleep adalah drama epik yang menggambarkan perbedaan antara si kaya dan si miskin di Turki. Film itu mengikuti mantan aktor kaya yang memiliki sebuah hotel di Cappadocia, dan menyewakan kamar kepada orang-orang yang jauh lebih miskin di wilayah tersebut.
Film Winter Sleep memenangkan Palme d'Or di Cannes Film Festival pada 2014. Film ini menggunakan waktu tiga jamnya untuk secara meyakinkan melukis potret seorang pria dalam pergolakan krisis paruh baya. Selain itu, Winter Sleep memberikan potret langka tentang Turki modern dan menunjukkan bagaimana birokrasi bangsa meremukkan jiwa warganya, termasuk tokoh utamanya.
Selain kelima film tersebut, ada beberapa film berdurasi panjang lain yang sukses meraih tinggi yakni The Irishman denga skor 7,8; Blue is The Warmest Color dengan skor 7,7; dan King Kong dengan rating 7,2.