Mahasiswa Unair Olah Timun Merah Jadi Masker Kecantikan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Airlangga, Surabaya. | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan masker kecantikan nernahan dasar timun merah (coccinia grandis). Mereka adalah Annisa Clara Salsabila, Noni Angelina Tazky Aulia, dan Salwa Sausan Firdaus. Masker yang mereka ciptakan diberi nama PapaMas (Papasan Mask).
Annisa menjelaskan, dalam membuat Papasan Mask, timun merah dicampur dengan madu dan susu bubuk. Masker tersebut, tambahnya, merupakan masker clay mask yang bertekstur basah, berbentuk seperti pasta, dan mudah diaplikasikan ke wajah.
Adapun kemasan yang digunakan untuk membungkus masker tersebut berupa pot cream berukuran 60 gram yang nantinya akan dikemas kembali ke dalam suatu box. Annisa juga mengutarakan jika kemasan yang digunakan merupakan kemasan kaca dan kayu sehingga aman untuk lingkungan.
“Kandungan dari masker kami adalah anti inflammatory yaitu mengandung zat anti radang kulit, niasin untuk melembabkan kulit, vitamin C untuk mencerahkan kulit wajah, dan flavonoid untuk melindungi kulit dari berbagai masalah kulit,” kata Annisa, Rabu (25/8).
Ia menjelaskan, ide pembuatan Papasan Mask berawal karena adanya tumbuhan liar yang memiliki warna menarik di belakang rumah salah satu anggota tim. Karena penasaran, seluruh anggota tim berinisiatif untuk mencari tahu terkait kandungan dan nama tumbuhan yang mereka temukan itu.
Ternyata, buah dari tumbuhan tersebut dapat dikonsumsi dan memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. “Karena pemanfaatan buah coccinia grandis masih kurang, maka kami berkeinginan membuat produk dari bahan tersebut dan bisa menaikkan nilai jual dari buah tersebut,” ujarnya.