Rabu 25 Aug 2021 16:32 WIB

Pemprov Jabar Tingkatkan Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil

Masih sedikitnya ibu hamil yang mendapat vaksinasi tentunya perlu akselerasi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nina Susana Dewi, wanita hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi medis tertentu.
Foto: istimewa
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nina Susana Dewi, wanita hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi medis tertentu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Perkembangan kasus Covid-19 menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia dalam keadaan berat (severe case).  

Oleh karena itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nina Susana Dewi, wanita hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi medis tertentu. “Ibu hamil merupakan golongan yang rentan terinfeksi Covid-19, karenanya vaksinasi terhadap mereka sangat penting untuk segera dilakukan,” ujar Nina, Selasa petang (24/8).

Nina mengatakan, dengan mempertimbangkan semakin tingginya jumlah ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dan tingginya risiko bagi ibu hamil apabila terinfeksi Covid-19 menjadi berat dan berdampak pada kehamilan serta bayinya, maka diperlukan upaya untuk memberikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.  “Upaya  pemberian vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil tersebut telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional,” katanya. 

Menurut Nina, data per 1 Agustus 2021, jumlah sasaran ibu hamil di Jabar per tahun sebanyak kurang lebih 900 ribu orang dan yang sesuai dengan kriteria vaksinasi yaitu usia kehamilan 13-34 minggu sebanyak 193.479 orang.

“Sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021, jumlah ibu hamil yang sudah divaksinasi sebanyak 3.419 orang untuk dosis 1 dan yang sudah divaksinasi dosis 2 sebanyak 12 orang,” katanya.

Baca juga : IDI Ungkap Alasan Vaksin Booster Nakes Baru 34 Persen

Nina menyatakan, masih sedikitnya ibu hamil yang mendapat vaksinasi tentunya perlu akselerasi dalam pelaksanaan vaksinasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kekebalan kepada ibu hamil.

“Untuk percepatan vaksinasi perlunya partisipasi dari semua sektor baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakay/ tokoh masyarakat/ tokoh agama untuk bisa bersama-sama menggerakkan para ibu hamil agar datang ke pos vaksinasi terdekat,” katanya.

Nina mengimbau kepada para ibu hamil khususnya yang ada di Jabar untuk tidak takut divaksin Covid-19. Karena vaksin sangat dibutuhkan, tidak hanya bagi ibu, tetapi juga buat anak yang dikandungnya.

“Vaksin Covid-19 aman bagi ibu hamil, karena dengan vaksin akan menjadikan sehat, baik untuk ibunya maupun sehat untuk anak yang dikandungnya,” katanya.

“Berdasarakan data dari 27 kab/kota yang masuk ke Bidang Kesmas Dinkes Jabar, kematian ibu hamil di Jabar sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021 sebanyak 691 orang dan yang meninggal diakibatkan oleh Covid-19 sebanyak 300 orang,” imbuhnya.  

Kick off pelaksanakan vaksinasi ibu hamil dilaksanakan pada  19 Agustus 2021 di RSHS Bandung bersama-sama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI) Jabar, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Ikatan Bidan Indonesia Jabar bekerja sama dengan RSUP dr. Hasan Sadikin serta Fakultas Kedokteran UNPAD yang diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Sementara itu, Ketua POGI Jawa Barat Soni Sasotya  mengatakan vaksinasi Covid-19 ini penting untuk melindungi ibu hamil terhadap Covid-19 yang hingga saat ini masih mewabah. 

“Kami menargetkan, vaksinasi bagi ibu hamil di seluruh Jawa Barat bisa tercapai dan selesai dilakukan hingga akhir Oktober 2021 mendatang,” katanya.

Plt Direktur Utama RSHS Irayanti mengatakan, RSHS siap menyukseskan percepatan pelayanan vaksinasi bagi Ibu Hamil Indonesia. 

Ira mengatakan, ibu hamil harus mendapatkan vaksin agar dapat menurunkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya serta  diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu hamil.

Baca juga : Muhammad Kece Terancam Enam Tahun Penjara

“Persiapan untuk ibu hamil yang akan divaksin sama halnya dengan masyarakat umum. Pastikan kondisi ibu dalam keadaan sehat saat akan divaksin, jika memiliki penyakit komorbid, ibu dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter,” katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement