Psikolog: Kuliah Daring Timbulkan 4 Masalah bagi Mahasiswa

Red: Ratna Puspita

Perkuliahan daring menimbulkan empat permasalahan yang dihadapi mahasiswa, yaitu aspek akademik, pribadi, keluarga, dan sosial, sehingga mengakibatkan kecemasan hingga stres. (Foto: Ilustrasi mahasiswa)
Perkuliahan daring menimbulkan empat permasalahan yang dihadapi mahasiswa, yaitu aspek akademik, pribadi, keluarga, dan sosial, sehingga mengakibatkan kecemasan hingga stres. (Foto: Ilustrasi mahasiswa) | Foto: republika/mardiah

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Psikolog Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi, S.Psi., M.Psi, menyebutkan perkuliahan daring menimbulkan empat permasalahan yang dihadapi mahasiswa, yaitu aspek akademik, pribadi, keluarga, dan sosial. "Menjadi permasalahan tersendiri bagi mahasiswa, mulai dari kecemasan hingga stres," kata Ari dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu (25/8).

Faktor akademik, mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen, media belajar hanya PPT atau suara teks koneksi internet bermasalah, sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah. Akibatnya, mahasiswa kesulitan mencari info tugas dan mengikuti, serta banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.

Faktor yang memengaruhi masalah pribadi, contohnya pola pikir negatif dan over thinking, merasa cemas, stres, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi COVID-19, keluarga dan lainnya. Faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa.

Kondisi itu seperti terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, masalah ekonomi karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena COVID-19, adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional. Akibatnya, mahasiswa tertekan.

Baca Juga

Sedangkan faktor sosial, tidak dapat berinteraksi dengan orang lain. Kondisi berakibat mahasiswa merasa kesepian, terisolasi dan tertekan, mengalami perasaan bosan di rumah terus, serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.

Ari menjelaskan untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh dosen penasihat akademik. "Pada intinya mereka hanya ingin didengar, terkadang dengan kita menjadi pendengar, mahasiswa yang sedang melakukan konseling bisa menemukan permasalahannya sendiri," kata Ari.

Dia menambahkan bagi mahasiswa junior, dosen penasihat akademik harus mampu menjaga rahasia, memanfaatkan jaringan pertemanan, serta memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja, seperti update tren remaja terkait bahasa gaul dan media sosial. Sementara bagi mahasiswa tingkat akhir atau senior, tugas dosen pembimbing akademik, antara lain menggali informasi, seperti masalah yang dihadapi, sejarah, psikososial (latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan).

"Dosen pembimbing akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan pengasuh," katanya.

Terkait


73 Santri Putra di garut Positif Covid-19

Hampir Semua Laboratorium RS Persi Pakai PCR Satu Harga

Pemprov Jabar Tingkatkan Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil

Cerita Nidom Soal Ketertarikan Turki Beli Vaksin Nusantara

AS Sumbang Setengah Juta Dosis Vaksin Covid untuk Palestina

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark