Rabu 25 Aug 2021 18:46 WIB

Hijup Beri Pembiayaan Bagi Jenama Busana Muslim Lokal

Jenama busana Muslim lokal diharap dapat melahirkan produk yang semakin berkualitas.

Hijup, meluncurkan program
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Hijup, meluncurkan program "Hijup Growth Fund". Melalui program ini, Hijup memberikan pembiayaan maksimal Rp 100 miliar yang ditujukan kepada pelaku usaha busana Muslim dan modest lokal di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Niaga daring, Hijup, meluncurkan program "Hijup Growth Fund". Melalui program ini, Hijup memberikan pembiayaan maksimal Rp 100 miliar yang ditujukan kepada pelaku usaha busana Muslim dan modest lokal di Indonesia. 

Founder and Chief Executive Officer Hijup, Diajeng Lestari, mengatakan, melalui "Hijup Growth Fund", dia berharap merek-merek busana Muslim lokal dapat melahirkan produk yang semakin berkualitas dengan produktivitasnya yang tinggi. Selama ini banyak merek fashion lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara, namun lantaran produktivitas yang terbatas akibat minimnya modal, peluang pasar tersebut belum dapat dioptimalkan. 

"Kami menyadari dan meyakini bahwa Hijup dapat bertahan dan menjadi besar seperti sekarang karena dukungan serta totalitas dari para pelaku usaha fashion Muslim Indonesia dengan menghasilkan karya-karya terbaiknya," ujar Diajeng, Rabu (25/8).

Dia menyebut, bagi pelaku usaha yang berminat mengikuti program "Hijup Growth Fund" harus menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup. Merek tersebut kemudian akan melewati tahapan sebelum mendapatkan pendanaan, misalnya pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.

Program itu menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema "Special Collection" yang diperuntukkan bagi jenama yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan nominal pendanaan hingga Rp 5 miliar. Kedua, skema "Modal Kerja" dengan nominal hingga Rp 2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema "Investasi Corporate" dengan konsep pemegang saham dengan nominal pendanaan hingga Rp20 miliar. "Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing," kata Diajeng.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, mendukung pengembangan industri fashion Muslim. Menurut Sandiaga, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, pelaku usaha fashion lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif hingga ke pasar global," ujar Sandiaga dalam peluncuran "Hijup Growth Fund".

Sandiaga juga menyampaikan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap penguatan industri fashion Muslim lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Melalui inisiatif seperti yang dilakukan program Hijup Growth Fund ini, kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas sehingga skala bisnis dan kesejahteraan pelaku usaha juga terus meningkat," kata Sandiaga.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement