Rabu 25 Aug 2021 19:22 WIB

AS Desak Vietnam untuk Tingkatkan Tekanan ke China

Harris secara gamblang menuding China melakukan intimidasi di Laut China Selatan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Kamala Harris.
Foto: AP/Manuel Balce Ceneta
Wakil Presiden Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mendesak Vietnam untuk meningkatkan tekanan ke China. Menurutnya, salah satu alasan mengapa Hanoi perlu melakukan hal itu adalah karena adanya sengketa maritim Laut China Selatan (LCS).

“Kita perlu menemukan cara untuk menekan dan meningkatkan tekanan pada Beijing agar mematuhi Konvensi PBB untuk Hukum Laut (UNCLOS), serta menentang intimidasi dan klaim maritim yang berlebihan,” kata Harris saat bertemu Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Hanoi pada Rabu (25/8), dikutip laman RT.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Harris mengatakan negaranya siap memberikan mantan kapal US Coast Guard ketiga untuk Vietnam. Hal itu agar mereka dapat mempertahankan kepentingannya di LCS. Sebelum menyambangi Vietnam, Harris terlebih dulu berkunjung ke Singapura.

Saat berada di Singapura, Harris secara gamblang menuding China melakukan intimidasi untuk melanggengkan klaimnya atas LCS. “Kami tahu bahwa Beijing terus memaksa, mengintimidasi, dan mengklaim sebagian besar LCS,” kata Harris dalam pidatonya pada Selasa (24/8).

Dia menegaskan klaim Cina atas LCS telah ditolak pengadilan arbitrase pada 2016. “Tindakan Beijing terus merusak tatanan berbasis aturan serta mengancam kedaulatan negara-negara,” ujar Harris.

Harris mengungkapkan, kemitraan AS dengan Singapura dan negara lain di Asia Tenggara serta Indo-Pasifik sangat penting. Menurutnya kawasan itu sangat vital bagi keamanan dan kemakmuran para pihak.

Sementara itu, pemerintah Vietnam mengaku bersikap netral dan tidak memihak antara AS dan China.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement