Rabu 25 Aug 2021 19:42 WIB

Taliban Larang Penukaran Mata Uang Dolar di Afghanistan

Jatuhnya Kabul ke tangan Taliban membuat warga panik, dan berbondong-bondong keluar.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban, yang telah mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, melarang aktivitas penukaran mata uang dolar AS (USD) pada Selasa. Kelompok itu juga melarang penjualan benda-benda peninggalan sejarah ke luar negeri.

Lewat Twitter, juru bicara Zabihullah Mujahid mengatakan benda-benda yang ditemukan kelompoknya akan segera disita, dan para pelanggar akan menghadapi tindakan hukum.

Baca Juga

Pengambilalihan kekuasaan telah memicu gelombang kepanikan dan ketakutan di antara warga Afghanistan. Sejak pekan lalu, warga berbondong-bondong mendatangi bandara di Kabul untuk melarikan diri dari negara itu.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-larang-penukaran-mata-uang-dolar-di-afghanistan-/2345576.

Namun kelompok itu telah mendesak warga Afghanistan untuk pulang, dengan meyakinkan mereka bahwa kehidupan di Afghanistan akan kembali normal. Jubir itu menegaskan kembali bahwa tidak ada aksi balas dendam yang akan dilakukan, sehingga semua pegawai negeri diimbau untuk kembali ke pekerjaan mereka.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement