Kamis 26 Aug 2021 02:43 WIB

Airbnb Siap Tampung 20 Ribu Pengungsi Afghanistan

Airbnb akan bekerja dengan mitra penyedia rumah di AS dan di seluruh dunia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nidia Zuraya
Airbnb menyatakan siap menampung 20 ribu pengungsi dari Afghanistan. (Foto: ilustrasi platform Airbnb)
Foto: Wallpaper Flare
Airbnb menyatakan siap menampung 20 ribu pengungsi dari Afghanistan. (Foto: ilustrasi platform Airbnb)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan Airbnb baru saja mengumumkan akan bekerja dengan mitra penyedia rumah di Amerika Serikat (AS) dan di seluruh dunia untuk menampung sementara 20 ribu pengungsi dari Afghanistan yang membutuhkan tempat berlindung. Organisasi nirlaba perusahaan, Airbnb.org, berencana untuk mencocokkan pengungsi dengan calon mitra yang bersedia membuka pintu bagi mereka yang membutuhkan. 

CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan kontribusi ke Airbnb.org akan digunakan untuk menutupi biaya perumahan para pengungsi baik untuk masa tinggal jangka pendek atau jangka panjang. "Mulai hari ini, Airbnb akan mulai menampung 20.000 pengungsi Afghanistan secara gratis di seluruh dunia," cuit Chesky dalam akun Twitter pribadinya @bchesky, Rabu (25/8).

Chesky mengatakan rencana ini akan berjalan mulus dengan bantuan mitra penyedia rumah. "Untuk mewujudkannya, kami bekerja sama dengan Airbnb.org, LSM, dan organisasi mitra di lapangan untuk mendukung kebutuhan yang paling mendesak," ujar Chesky.

Chesky mengatakan siapapun berhak menghubungi Airbnb Jika bersedia menampung keluarga pengungsi. Lalu pihal Airbnb akan menghubungkan Anda dengan orang yang tepat untuk mewujudkannya.

"Pemindahan pengungsi Afghanistan di AS dan di tempat lain adalah salah satu krisis kemanusiaan terbesar di zaman kita. Kami merasa bertanggung jawab untuk mengambil langkah," ucap Chesky.

Baca juga : Pengungsi Afghanistan di Indonesia, Tanggung Jawab Siapa?

Langkah ini tentu saja murah hati, setidaknya jika Anda membandingkannya dengan apa yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat. Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan rencana untuk menerima antara 20-22 ribu pengungsi. Ini dianggap jumlah yang sangat memalukan karena sebenarnya AS yang memulai konflik di Afghanistan hingga akhirnya meninggalkan negara itu.

Airbnb telah melakukan penampungan pengungsi sebelumnya pada saat dibutuhkan. Perusahaan membuka pintunya bagi orang-orang yang terlantar akibat badai, banjir, dan bencana alam lainnya. Perusahaan juga telah membantu pekerja garis depan menemukan tempat tinggal selama pandemi virus corona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement