Rabu 25 Aug 2021 21:32 WIB

Hujan Batu Bikin Konflik di Keraton Kasepuhan Makin Panas

Kericuhan di Keraton Kasepuhan Cirebon membuat polisi mengosongkan lingkungan keraton

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Keraton Kasepuhan Cirebon
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Keraton Kasepuhan Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Konflik di Keraton Kasepuhan Cirebon semakin memanas, Rabu (25/8). ‘Hujan batu’ terjadi di siang hari setelah Rahardjo Djali, yang menyatakan dirinya sebagai Sultan Aloeda II, melantik kabinetnya pada pagi harinya.

"Hujan batu" itu terjadi selepas Dzuhur. Saat itu, sejumlah pendukung Rahardjo Djali keluar dari Omah Kulon, kediaman Rahardjo Djali yang masih berada di lingkungan Keraton Kasepuhan. Mereka lalu mengunjungi Lunjuk.

Tiba-tiba, sekelompok massa keluar dari keraton dan melakukan pelemparan batu. Belum diketahui dari mana kelompok massa itu berasal. Pendukung dari kubu Rahardjo Djali pun berlarian ke Omah Kulon untuk menghindari lemparan batu tersebut.

Aparat kepolisian lantas membubarkan kelompok massa hingga mereka keluar dari lingkungan keraton. Polisi pun mengosongkan lingkungan keraton.

Setelah kericuhan itu berhasil diredam, aparat kepolisian bersama dengan TNI berjaga di Keraton Kasepuhan. Warga, termasuk yang hendak berwisata ke Keraton Kasepuhan, tidak diperkenankan memasuki lingkungan keraton.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan, menyatakan, situasi kini telah aman terkendali. Penjagaan dari personel Polri dan TNI di Keraton Kasepuhan pun terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan mencegah terulangnya kericuhan serupa.

"Situasi kini kondusif," kata Imron.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Keraton Kasepuhan memanas setelah Rahardjo Djali menyatakan dirinya sebagai Sultan Kasepuhan dengan gelar Sultan Aloeda II. Padahal, sejak 30 Agustus 2020, tahta Keraton Kasepuhan Cirebon diduduki oleh Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, yang merupakan putra dari almarhum Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningat.

Jumenengan atau proses pengangkatan/penobatan Rahardjo Jali sebagai Sultan Sepuh Aloeda II dilakukan di Omah Kulon, salah satu bangunan yang ada di dalam Keraton Kasepuhan, Cirebon, Rabu 18 Agustus 2021. Dia pun melantik kabinetnya pada Rabu (25/8) pagi.

Saat proses pelantikan kabinet Sultan Aloeda II itu, kericuhan terjadi. Bibi dari Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, yakni Ratu Alexandra Wuryaningrat, mendatangi lokasi pelantikan yang berlangsung di Jinem Pangrawit.

Kedatangan Alexandra dan sejumlah pendukungnya itu langsung dihalau oleh para pendukung Rahardjo Djali. Sempat terjadi aksi saling dorong dan tuding di antara pendukung kedua kubu.

Setelah sempat kondusif, kericuhan kembali terjadi pada siang harinya dengan terjadinya pelemparan batu dari sekelompok massa. Belum diketahui dari mana sekelompok massa tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement