REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kelompok masyarakat sipil mencatat korban tewas selama kudeta militer di Myanmar menjadi 1.014 orang.
Berdasarkan laporan Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), korban bertambah satu orang asal Kotapraja Kyimyindine, Yangon, yang tewas pada Selasa (24/8).
Data AAPP pada Selasa malam (24/8) menunjukkan sebanyak 5.851 orang masih ditahan hingga 24 Agustus, di mana 255 orang dijatuhi hukuman secara langsung. AAPP melaporkan pasukan junta menangkap Kyaw Soe Win alias Kay Kay, seorang anggota eksekutif dari partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi (NLD), di Kotapraja Aung Lan, Magway, pada Sabtu lalu.
Keesokan harinya, pasukan junta menangkap tiga anggota NLD lainnya di daerah berbeda. Anggota parlemen Khin Myat Thu ditangkap di Mingaladon, Yangon, kemudian anggota parlemen Htay Win diciduk di Kotapraja Pakokku, Magway.
Lalu, pasukan junta menangkap anggota eksekutif Kyaw San Htoo di Kotapraja Aung Lan, Magway. Myanmar diguncang kudeta sejak 1 Februari di mana militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.