REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekolah di tingkat PAUD, SD, dan SMP se-derajat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), sudah diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hanya saja, pihak sekolah masih menunggu arahan teknis dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
Sama halnya dengan sekolah di SMA se-derajat, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jabar Wilayah I Kabupaten Bogor masih fokus menggencarkan vaksinasi pelajar daripada memikirkan pelaksanaan PTM. KCD juga menunggu arahan dari Pemprov Jabar terkait pelaksanaan PTM di wilayah masing-masing.
"Sekarang lagi gencar-gencarnya vaksinasi pelajar. Mulai dari yang dilaksanakan BNN di beberapa sekolah yang dihadiri ratusan siswa, juga pada (acara) Gebyar Vaksin pada Sabtu mendatang," kata Kepala Seksi Pengawasan KCD Wilayah I Kabupaten Bogor, Ridwan Mujani saat dikonfirmasi pada Rabu (25/8).
Ridwan menuturkan, meskipun dalam Keputusan Bupati PTM terbatas bisa dilaksanakan, sekitar 520 SMA dan SMK di Kabupaten Bogor baru bisa belajar langsung di sekolah jika sudah keluar arahan dari KCD. Apalagi, KCD baru bisa memberi arahan jika telah mendapat keputusan dari Pemprov Jabar.
"Sekarang fokus dulu ke vaksin biar 100 persen. Vaksin yang masih berjalan kan menyita waktu, baik guru dan siswa. Kalau sedang pembelajaran, vaksinasi dilaksanakan, otomati pembelajaran bisa berhenti," Ridwan.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor masih akan melaksanakan rapat gabungan dengan instansi terkait untuk mematangkan persiapan pelaksanaan PTM. Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor, Hartono Anwar mengatakan, pihaknya menjadwalkan rapat bersama pada Jumat (27/8).
Jajaran Disdik akan bertemu dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, kecamatan, dan perwakilan komite sekolah untuk membahas persiapan PTM. "Harus ada rapat dari tim terkait. Meskipun kita dulu sudah pernah melaksanakan PTM terbatas, tapi persiapannya kali ini harus dikontrol dulu," kata Anwar.
Menurut Anwar, hasil rapat tersebut akan disampaikan kepada Bupati Ade Munawaroh Yasin pada Senin (30/8). Adapun persiapan yang harus dilaksanakan, antara lain sarana dan pra sarana protokol kesehatan, seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan, dan lain-lain.