Kamis 26 Aug 2021 10:05 WIB

Taliban Kembali Singgung Osama Bin Laden di Serangan 9/11

Taliban menyebut tak ada bukti Osama bin Laden terlibat usai 20 tahun invasi AS

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Osama bin Laden
Foto: AP
Osama bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Seorang juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Osama bin Laden terlibat atau berada di balik serangan teror pada 11 September 2001 (9/11) di Amerika Serikat (AS). Melalui sebuah pesan suara dalam wawancara dengan NBC News, ia mengklaim bahwa saat insiden terjadi, Laden berada di Afghanistan. 

“Ketika Osama bin Laden menjadi masalah bagi Amerika, ia berada di Afghanistan. Meski tidak ada bukti bahwa ia terlibat, kami sekarang bisa memberi janji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan siapapun,” ujar Mujahid dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Fox News, Kamis (26/6). 

Baca Juga

Ketika ditanya apakah Mujahid benar-benar yakin bahwa Laden tidak terlibat dalam serangan 11 September, ia menegaskan tidak ada bukti apapun yang dengan jelas menunjukkannya. Bahkan, setelah 20 tahun perang di Afghanistan terjadi, dengan invasi AS ke negara Asia Selatan itu. 

“Tidak ada bukti, bahkan setelah 20 tahun perang, kami tidak punya bukti ia (Laden) terlibat. Tidak ada pembenaran alasan untuk perang,” kata Mujahid. 

Pada 2004, dalam sebuah rekaman pesan, Laden mengakui memerintahkan serangan 11 September, di mana 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial Amerika dan menabrakkannya ke menara World Trade Center di New York City dan gedung Departemen Pertahanan AS (Pentagon). Jet keempat jatuh ke lapangan di Pennsylvania setelah terjadinya pemberontakan penumpang.

Baca juga : Taliban Larang Penukaran Mata Uang Dolar di Afghanistan

Pasukan AS kemudian melakukan invasi di Afghanistan sebagai tanggapan atas serangan 11 September tersebut dan penolakan Taliban menyerahkan para pemimpin Alqaida, termasuk Laden. Dilaporkan bahwa Laden telah terbunuh pada 1 Mei 2011 oleh Navy SEAL di Pakistan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement