Kamis 26 Aug 2021 11:50 WIB

Pejabat Taliban Berjanji Terus Jaga Keamanan Bandara Kabul

AS dan Australia melarang warganya mendatangi Bandara Kabul

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Dalam file foto 24 Agustus 2021 ini, yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga berjalan menuju penerbangan mereka selama evakuasi yang sedang berlangsung di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan.
Foto: Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps via AP
Dalam file foto 24 Agustus 2021 ini, yang disediakan oleh Korps Marinir AS, keluarga berjalan menuju penerbangan mereka selama evakuasi yang sedang berlangsung di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Salah seorang pejabat Taliban mengatakan kelompoknya akan terus melindungi warga sipil di luar Bandara Kabul. Ia menambahkan pasukan Barat harus memenuhi tenggat waktu evakuasi pada akhir bulan ini seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

"Penjaga kami juga membahayakan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata pejabat yang tidak menyebutnya namanya itu, Kamis (26/8).

Baca Juga

Sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul meminta warga AS tidak mendatangi Bandara Internasional Hamid Karzai. Larangan itu disampaikan dalam peringatan keamanan yang dirilis Rabu (25/8).

Dalam peringatan keamanan tersebut, kedutaan besar mengatakan warga yang sudah berada di Gerbang Abbey, Gerbang Timur dan Gerbang Utara disarankan untuk segera pergi. Kedutaan besar tidak memberikan alasannya.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan pejabat pemerintah AS lainnya sudah memperingatkan ancaman dari ISIS selama operasi evakuasi. Di mana massa berdesak-desakan di pintu bandara, berusaha untuk meninggalkan Afghanistan usai Taliban merebut kekuasaan di negara itu.

Baca juga : Taliban Larang Penukaran Mata Uang Dolar di Afghanistan

"(Warga Amerika) harus selalu waspada pada sekeliling anda setiap waktu, terutama di kerumunan besar," kata kedutaan besar AS dalam peringatan keamanan tersebut.

Menteri Negara bidang Luar Negeri Australia Marise Payne juga mengatakan ada ancaman serangan teroris tingkat tinggi di dekat bandara Kabul. Canberra meminta warganya dan mereka yang memiliki visa Australia untuk meninggalkan bandara.

Selama satu pekan ini Australia mengevakuasi warga negaranya dan orang yang memiliki visa Australia dari Kabul. Sebelumnya, Canberra meminta warganya datang ke bandara untuk dibawa pulang.

Pada Rabu (25/8) malam, Australia mengubah saran mereka dan meminta warganya meninggalkan bandara. Payne mengatakan perubahan tersebut berdasarkan ancaman serangan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement