REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi optimistis pemerintah akan mencapai target 30 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bergabung dalam perdagangan digital. Jumlah pelaku usaha ini ini diharapkan bisa tercapai pada 2023.
"Melihat perkembangan yang sangat positif, kami optimistis target pemerintah untuk mendorong 30 juta UMKM on boarding ke platform digital pada akhir 2023 akan tercapai. Bahkan melebihi target yang ditetapkan Bapak Presiden Joko Widodo," ujar Mendag Lutfi saat menghadiri Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Pelangi Sulawesi secara virtual, Kamis (26/8).
Mendag berharap hal tersebut dapat ikut memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal II 2021, perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara kinerja pertumbuhan sektor perdagangan mencapai 9,44 persen.
Secara khusus, transaksi e-commerce selama semester I 2021 juga tumbuh secara signifikan sebesar sebesar 63,4 persen dengan nilai transaksi Rp 186,7 triliun. Diperkirakan pada akhir 2021 nilainya akan mencapai setidaknya Rp 395 triliun.
Mendag menyebut hingga pertengahan Agustus 2021, sudah lebih dari 15 juta UMKM atau 22 persen lebih dari total UMKM Indonesia sudah bergabung ke perdagangan digital. "Dari 15 juta UMKM tersebut, lebih dari 7 juta UMKM merupakan hasil on boarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan pada Mei 2020," katanya.
Menurut Mendag, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia sangat berpotensi untuk menjadi pemain kunci dalam ekonomi digital dunia dan kawasan lainnya seperti di ASEAN. Adapun nilai ekonomi digital RI pada 2020 adalah Rp 632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030 yang angkanya mencapai Rp 4.531 triliun.
"Hal itu dapat tercapai apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, perkembangan sumber daya manusia yg kompeten, serta dukungan regulasi yang komprehensif," katanya.
Di sisi UMKM, lanjutnya, ada dua kunci utama untuk mempercepat transformasi digital tersebutyaitu dengan kolaborasi dan inovasi. Dibutuhkan kolaborasi yang sinergis antara seluruh pemangku kepentingan, yakni pemerintah, swasta, asosiasi, perbankan, dapat membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, berdaya saing di pasar global.
Kunci kedua adalah inovasi. Para UMKM Tanah Air harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital.