Kamis 26 Aug 2021 14:00 WIB

Vaksin Moderna Disebut Minim Peminat di Indramayu

Pemkab memang lebih dulu menyosialisasikan efek samping atau KIPI penggunaan moderna.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus raharjo
Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin Moderna COVID-19 selama vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok Jawa Barat, Jumat (20/8). Indonesia telah mencatat lebih dari 3.930.000 kasus penyakit coronavirus (COVID-19) dengan lebih dari 123.000 kematian sejak awal pandemi.
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin Moderna COVID-19 selama vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok Jawa Barat, Jumat (20/8). Indonesia telah mencatat lebih dari 3.930.000 kasus penyakit coronavirus (COVID-19) dengan lebih dari 123.000 kematian sejak awal pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Vaksin Moderna dari Amerika Serikat disebut kurang diminati masyarakat umum di Kabupaten Indramayu. Padahal, masyarakat sudah bisa memperoleh vaksin moderna sebagai vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, Kabupaten Indramayu memperoleh kuota vaksin moderna untuk sekitar 4.000 orang. Namun dari jumlah itu, hingga Rabu (25/8), jumlah masyarakat umum yang mendaftar baru sekitar 827 orang.  

"Antusias (pendaftar) masih kurang, mungkin karena takut," kata Deden, Kamis (26/8).

Deden mengatakan, pihaknya memang menyosialisasikan terlebih dulu mengenai efek samping dari penggunaan vaksin moderna. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk edukasi kepada calon penerima vaksin tersebut. "Kebanyakan dari mereka yang pakai adalah pekerja migran," tutur Deden.

Ia menambahkan, vaksinasi moderna akan dilakukan selama dua hari, yaitu Sabtu, (28/8) dan Senin (30/8). Vaksinasi tersebut digelar serentak di enam puskesmas. Yakni Puskesmas Margadadi, Puskesmas Karangampel, Puskesmas Losarang, Puskesmas Jatibarang, Puskesmas Kandanghaur dan Puskesmas Haurgeulis.

Baca juga : Jepang Hentikan Pemakaian 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna

Deden mengakui, pihaknya pun bersikap lebih hati-hati dalam penggunaan vaksin moderna. Selain masa kedaluwarsanya yang pendek, vaksin itu juga harus cepat dipakai jika sudah dicampurkan.

Ketika ditanyakan apakah kualitas vaksin moderna lebih baik dibandingkan sinovac, Deden menyatakan, semua jenis vaksin sama. Dia meminta masyarakat untuk tidak pilih-pilih jenis vaksin. "Di luaran, moderna disebut sebagai ‘vaksin sultan’, padahal sebenarnya sama saja," tegas Deden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement