REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Presiden Rumania Klaus Iohannis menegaskan posisi negaranya yang tidak akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem. Pernyataan ini disebutnya dalam pertemuan dengan Duta Besar Palestina Issam Masalha di istana kepresidenan di Bukares.
Dilansir dari Wafa News, Rabu (25/8), Iohannis menegaskan posisi prinsip negaranya dalam mendukung solusi dua negara berdasarkan hukum internasional. Duta Besar Palestina memuji posisi presiden Rumania untuk tidak memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv.
Ia juga menyampaikan undangan presiden Mahmoud Abbas kepada mitra Rumania untuk mengunjungi Palestina. Issam menekankan peran Rumania di arena internasional dan proses perdamaian, serta menyerukan Rumania terus memainkan peran ini. Mereka lebih lanjut membahas peningkatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Sebelumnya, Iohannis menegur Perdana Menterinya Viorica Dancila karena menyatakan Kedutaan Besar Rumania di Israel akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Al-Quds. Ia mengatakan pernyataan semacam itu oleh Dancyla memperlihatkan ketidakpedulian total terhadap kebijakan luar negeri dan dalam pengambilan keputusan penting negara Rumania.
Dancila mengumumkan dalam satu pertemuan dengan kelompok lobi pro-Israel di Amerika Serikat, AIPAC, negaranya bermaksud memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Al-Quds. Iohannis menekankan keputusan semacam itu tidak boleh diambil oleh pemerintah, tapi oleh dia sebagai presiden.