APPBI Jatim: Kondisi Mal Menyedihkan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Meski pemerintah sudah memperbolehkan buka kembali, kondisi pusat perbelanjaan atau mal di Jawa Timur masih menyedihkan. (Foto: Pusat perbelanjaan di Kota Kediri, Jawa Timur) | Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi menyatakan, meski pemerintah sudah memperbolehkan buka kembali, kondisi pusat perbelanjaan atau mal masih menyedihkan. Sutandi mengatakan, kunjungan masih sangat jauh dari normal meskipun sudah lebih baik dibanding saat PPKM Darurat.
"Sementara ini kalau ditanya bagaimana kondisi mal? Menyedihkan. Gitu aja," ujar Sutandi kepada Republika, Kamis (26/8).
Ia mengatakan, kondisinya masih jauh jika dibandingkan dengan waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sutandi menyatakan, pemulihan jumlah pengunjung setelah penerapan PSBB berlangsung lebih cepat dibanding setelah PPKM.
Sutandi menjelaskan, pemulihan jumlah kunjungan setelah penerapan PPKM terasa lambat lantaran aturan anak di bawah 12 tahun yang tidak boleh masuk mal. Padahal, lanjut dia, rata-rata orang berkunjung ke mal adalah untuk menikmati waktu bersama keluarga.
"Hari ini anak-anak umur 12 tahun ke bawah gak boleh masuk mal ya sama aja. Orang ke mal itu mau family time," ujarnya.
Sutandi menjelaskan, seluruh pusat perbelanjaan di Jatim saat ini sudah dibuka kembali. Ia menjamin seluruh pusat perbelanjaan tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ia mengatakan, setiap pusat perbelanjaan telah memiliki Satgas Covid-19 masing-masing yang diakuinya telah berjalan efektif. "Prokes sangat ketat. Pengawasannya seperti yang sudah-sudah kan kita bukan baru kali ini. Setiap pusat perbelanjaan sudah punya Satgas dan itu berjalan efektif," kata Sutandi.