Kamis 26 Aug 2021 17:00 WIB

Enam Pangkal Keburukan Menurut Pandangan Tokoh Sufi

Terdapat enam pangkal keburukan di dunia menurut kaca mata tasawuf

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat enam pangkal keburukan di dunia menurut kaca mata tasawuf. Ilustrasi ibadah penangkal keburukan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Terdapat enam pangkal keburukan di dunia menurut kaca mata tasawuf. Ilustrasi ibadah penangkal keburukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syekh Abu Hasan Asy Syadzili adalah pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia. Dalam kitabnya berjudul Risalah al-Amin, dia pun mengungkapkan enam pangkal keburukan dalam perspektif tasawuf.

Dikutip dari buku “Risalah al-Amin: Wejangan yang Mengantarkan Kita Sampai Kepadanya,” Abu Hasan Asy Syadzili menjelaskan, pangkal keburukan itu ada enam. Pertama, mengubah kehendak baik menjadi kehendak buruk.

Baca Juga

Kedua, mengubah ketergantungan kepada Allah SWT menjadi kepada makhluk. Ketiga, mengubah prasangka baik terhadap Allah dan kedermawanan-Nya menjadi prasangka buruk terhadap-Nya dan Rasul-Nya. Keempat, keinginan tersembunyi. Kelima, mencintai dunia, dan keenam adalah mengikuti hawa nafsu. Menurut Asy Syadzili, Allah SWT berfirman:   

“Aku dan Kemuliaan-Ku ada untukmu selama engkau tidak mengganti kehendak baik dengan kehendak buruk, prasangka baik terhadap kedermawanan-Ku menjadi prasangka buruk, dan ketergantungan kepada-Ku menjadi ketergantungan kepada makhluk. Jika engkau melakukannya, maka Aku akan lepas darimu, menyerahkanmu kepada dirimu sendiri, memberimu kemampuan yang kau kuasai, dan memasukkanmu ke dalam neraka jahanam. Sungguh, ia seburuk-buruk tempat kembali. Siapa yang bertaubat, maka Aku akan menerima taubatnya. Siapa yang meminta ampunan, maka Aku akan mengampuninya. Sesungguhnya Aku adalah Mahapengampun dan Mahapengasih.”  

Kemudian, lanjut Asy Syadzili, Allah SWT melanjutkan firman-Nya, “Demi kemualiaan-Ku, kalau bukan sesuatu yang ada padamu, niscaya umat akan binasa karena dosa-dosamu.” Aku bertanya, “Apakah itu?” Dia menjawab,

“Rahmat-Ku lebih engkau sukai dibandingkan hukuman-Ku, dan permintaan ampunanmu lebih besar dibandingkan bermaksiat kepada-Ku. Dengan hal itu, engkau mendahului oang-orang terdahulu. Aku tidak mengantarmu untuk bersama orang-orang yang menuju Allah, juga tidak menempatkanmu dengan orang-orang zalim. Katakanlah, ‘Aku berlindung pada Allah dari seruan-seruan yang tersembunyi, dari keinginan terhadap dunia dan mengikuti hawa nafsu.”

“Hafalkanlah enam hal tersebut karena sesungguhnya ia adalah pangkal keburukan. Mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Mahamendengar lagimengetahui,” kata Abu Hasan Asy Syadzili.

Sedangkan benteng hati dari keburukan, menurut dia, ada empat, yaitu terhubungnya hati dengan Allah, membenci dunia, tidak menggunakan mata untuk melakukan hal yang diharamkan Allah, dan tidak memindah telapak kaki, kecuali untuk mengharap pahala dari Allah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement