Harga Cabai di Tingkat Petani Anjlok Jadi Rp 7.000 per Kg
Red: Yusuf Assidiq
Petani menunjukkan cabai rawit yang baru saja dipanennya. | Foto: ANTARA/Basri Marzuki
REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Harga cabai rawit di tingkat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam satu bulan terakhir anjlok sehingga petani terancam merugi. Petani warga Kelurahan Mungseng, Budi Suwarno mengatakan, penurunan harga cabai telah berlangsung sejak pertengahan Juli 2021.
Ia menyebutkan pada Juli lalu harga cabai rawit mencapai Rp 40 ribu per kilogram, namun berangsur turun sekarang harga di tingkat petani hanya Rp 5.500 hingga Rp 7.000 per kg.
Menurut dia harga ideal cabai agar petani tidak merugi berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kg, dengan harga jual ini biaya tanam hingga petik sudah tertutup dan masih ada untung.
"Kalau dengan harga jual seperti saat ini hanya Rp 7.000 per kg, petani sudah dipastikan merugi," katanya.
Ia menuturkan pihaknya kini memiliki sekitar 5.000 tanaman cabai, dengan estimasi biaya tanam kurang lebih Rp 6 juta hingga Rp 7 juta, belum termasuk biaya sewa tanah.
"Kebetulan menanam di lahan milik sendiri, jadi tidak ada biaya sewa. Kalau yang sewa itu biaya bertambah banyak lagi," ujarnya.
Menurut dia, dari sekitar 5.000 tanaman cabai miliknya, setiap kali petik mendapat 70 kg cabai. Petik cabai dilakukan empat hari sekali. Diharapkan dengan kondisi perekonomian semakin membaik, harga cabai bisa semakin meningkat.