Aplikasi Pancake Komitmen Dukung UMKM di Indonesia
Red: Fernan Rahadi
Acara webinar | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia pada tahun 2020, terdapat lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia. Jumlah ini hampir sebanyak 99 persen dari total populasi bisnis di Indonesia. UMKM ini berkontribusi secara substansial terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memainkan peranan penting dalam inklusi sosial dan penyebarluasan teknologi di masyarakat.
Saat ini, UMKM menyumbang lebih dari 60 persen dari PDB Indonesia. Oleh karena itu UMKM diimbau memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka, yang kemudian bisa membantu mengembangkan ekonomi Indonesia.
"Kami percaya bahwa hubungan baik dengan pelanggan dibangun melalui percakapan yang cepat, efisien dan efektif. Melalui hubungan baik ini bisnis usaha kecil dan menengah bisa berkembang, sekalipun dengan sumber daya dan kemampuan teknis yang terbatas. Inilah alasan mengapa kami sangat peduli dengan teknologi percakapan pelanggan, dan saya yakin teknologi Pancake dapat membantu UMKM di Indonesia meningkatkan usahanya," kata Director dan Co-Founder dari Pancake, Aditya Gupta, dalam acara webinar 'Perkenalan Pancake dan Media Workshop', Kamis (26/8).
Aditya mengatakan Pancake yang bertujuan untuk meningkatkan usaha kecil dan menengah ini menyediakan platform all-in-one yang menggabungkan banyak kemampuan termasuk perpesanan sosial, otomatisasi, dan CRM. Ia menuturkan, UMKM dapat menemukan fungsi penting yang mereka butuhkan di Pancake Core, satu platform di mana usaha kecil dan menengah dapat mengelola bisnis mereka dan berinteraksi secara efisien dengan pelanggan mereka di berbagai saluran, termasuk Whatsapp, Facebook, Instagram dan Shopee.
Ini, kata Aditya, disediakan secara gratis untuk pengguna pertama kali, sehingga mereka dapat belajar dan mengeksplorasi penggunaannya. Kemampuan platform kemudian dapat diperluas dengan mudah menggunakan integrasi dengan produk Pancake lainnya, termasuk: CRM, POS, Botcake dan Webcake.
Aditya mengatakan, Botcake membawa kemampuan otomatisasi yang komprehensif ke dalam platform yang dapat membuat interaksi pelanggan lebih canggih. Dengan menggunakan Botcake, UMKM dapat dengan mudah mengotomatisasi tugas berulang, menjangkau kembali pelanggan lama mereka dan menghemat waktu berharga berkat AI. Teknologi ini juga memiliki fitur-fitur Growth, Integration dan Gamification di dalamnya untuk membantu bisnis mengembangkan basis pelanggan mereka. Fungsi Botcake tersedia untuk Facebook, dan dalam waktu dekat akan menjadi yang pertama membawa kemampuan canggih ini ke Instagram.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia, tutur Aditya, adalah bagaimana melacak data penjualan dan informasi pelanggan CRM mereka dengan mudah. Dengan menggunakan CRM Pancake, POS &Smart Inventory Management, bisnis dapat mengelola persediaan, melihat data penjualan mereka, mengotomatisasi pesanan pengiriman, dan mengelola etalase mereka dari satu platform yang mudah digunakan. Berkat kemampuan integrasinya, pemilik bisnis juga dapat membuat platform Pancake bekerja sama dengan sistem lain seperti CRM.
"Untuk mendukung UMKM, fungsi-fungsi ini kami sediakan tanpa biaya tambahan, dan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknis pemilik bisnis dan karyawan mereka, dari waktu ke waktu, Pancake memberikan pelatihan lengkap, lokakarya dan template atau praktik-praktik terbaik untuk berbagai pilihan jenis industri," kata Aditya.
CEO Photostory, Kazhim, selaku salah satu konsumen Pancake mengungkapkan kepuasannya dengan aplikasi tersebut. Ia mengaku yang mendorongnya untuk memakai Pancake adalah harganya yang terjangkau untuk UMKM. "Yang pertama menjadi pertimbangan saya adalah harga yang sangat terjangkau untuk UMKM. Kedua, fitur-fiturnya sangat lengkap," katanya.