Pemkab Malang Targetkan Bangun Layanan Kesehatan Jantung
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menerima kunjungan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta, Iwan Dakota di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (26/8). | Foto: Dok. Humas Pemkab Malang
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menargetkan pembangunan gedung pusat pelayanan kesehatan jantung 'one stop service' mulai 2022. Pembangunan ini merupakan hasil kerja sama RSUD Kanjuruhan dengan Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan, pemkab memang telah bekerja sama dengan RSJPDHK untuk membangun gedung khusus yang digunakan sebagai pusat pelayanan kesehatan jantung 'one stop service'. Dengan jejaring ini, Didik berharap, RSUD Kanjuruhan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan. "Hal ini terutama kepada masyarakat Kabupaten Malang," kata Didik di Kabupaten Malang, Kamis (26/8).
Menurut Didik, pemkab secara bertahap akan memenuhi Sumber Daya Manusia (SDM) dari RSJPDHK. Hal ini termasuk Sarana dan Prasarana (sarpras) dalam pelayanan penyakit jantung. Pada kerja sama ini, RSJPDHK akan menjadi pengampu dalam penanganan penyakit jantung di RSUD Kanjuruhan.
Seperti diketahui, RSJPDHK selama ini tercatat sebagai rumah sakit khusus yang menjadi pusat rujukan untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Didik berharap, kerja sama ini bisa menjadi salah satu cara pemerintah memberikan layanan murah, bagus dan cepat untuk masyarakat. "Jika ini bisa tercapai maka peran lemerintah itu menjadi sempurna," ucap Didik.
Sebelumnya, Didik menerima kunjungan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta, Iwan Dakota di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (26/8). Kunjungan ini sebagai langkah tindak lanjut menyusul kesepakatan antara RSUD Kanjuruhan resmi menjadi jejaring dengan RSJPDHK, Maret lalu.
Direktur Utama RSJPDHK Jakarta, Iwan Dakota menyampaikan, pihaknya sudah dua kali mendengarkan presentasi RSUD Kanjuruhan dan kini bisa melihat langsung kondisinya. Berdasarkan hasil dari visitasi, dia menilai, situasi RSUD Kanjuruhan memang layak untuk dikembangkan sebagai rumah sakit jejaring.
Menurut Iwan, terdapat dua alasan yang membuat RSUD Kanjuruhan layak menjadi bagian jejaringnya. Yakni, jumlah penduduk di Kabupaten Malang sudah lebih dari 3 juta orang. Kemudian luas wilayahnya cukup besar dan memiliki 33 kecamatan.
Iwan menegaskan, pihaknya akan mendukung rencana pembangunan, baik dari sisi finansial maupun lainnya seperti keterampilan dan pelayanan. "Barangkali ini akan menjadi fokus perhatian prioritas untuk pengembangan wilayah ke depan," katanya.
Dengan adanya pusat layanan kesehatan jantung, masyarakat Malang tidak perlu ke Surabaya dan Jakarta. Jika bisa dilayani di daerah sendiri, maka masyarakat akan merasa lebih nyaman dan lebih ekonomis. Apalagi mutu layanannya setara dengan rumah sakit Jantung di Jakarta.