Kamis 26 Aug 2021 23:00 WIB

Ribuan Masyarakat Bangladesh Antusias Daftar Umroh

Ribuan Masyarakat Bangladesh Mendaftar Ibadah Umroh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Ribuan Masyarakat Bangladesh Antusias Daftar Umroh
Foto: Amr Nabil/AP
Ribuan Masyarakat Bangladesh Antusias Daftar Umroh

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Arab Saudi telah mengumumkan mulai menerima jamaah umtoh dari luar negeri. Menyusul hal tersebut, berbagai lembaga haji di Bangladesh mulai menerima pendaftaran bagi masyarakat yang berminat.

Menurut Asosiasi Agen Haji Bangladesh (HAAB), ribuan masyarakat telah mendaftar untuk melakukan umrah. Presiden HAAB, Shahadat Hossain Taslim, mengatakan calon jamaah umrah ini diharapkan mulai terbang ke Arab Saudi mulai bulan depan.

Baca Juga

Dilansir di The Daily Star, Kamis (26/8), meski minat dari masyarakat tinggi, status vaksinasi jamaah harus mendapat persetujuan dari negara Timur Tengah tersebut. Saat ini banyak calon jamaah baik yang sudah divaksinasi maupun yang tidak, menanyakan tentang kelayakan mereka melakukan umrah.

Muslim Bangladesh diketahui tidak dapat melakukan ibadah haji dan umroh dalam dua tahun terakhir, di tengah menyebarnya pandemi Covid-19. Shahadat Hossain Taslim mengatakan sebelum pandemi, sekitar 2.50.000 orang Bangladesh bisa melakukan umrah dalam setahun.

Dia pun mendesak pemerintah untuk memastikan inokulasi jamaah dengan vaksin yang disetujui oleh Arab Saudi. Sekretaris Kementerian urusan Agama Bangladesh, Nurul Islam, menyebut pihaknya telah menerbitkan daftar 247 lembaga yang akan diizinkan mengatur umrah dari Bangladesh, Ahad (22/8) lalu.

Sementara itu, media lokal Saudi Arab News kemarin melaporkan Kerajaan telah menyetujui penggunaan dua vaksin Covid-19 lainnya, yaitu Sinovac dan Sinopharm. Meski demikian, laporan tersebut tidak menyebutkan apakah calon jamaah umrah dari luar Arab Saudi memenuhi syarat untuk melakukan ritual, jika mereka disuntik dengan dua vaksin.

Saat diminta konfirmasi, Nurul Islam mengaku belum mengetahui secara resmi soal ini. Sementara itu, Presiden HAAB juga mengatakan masih ada ketidakpastian atas masalah ini, karena dosis booster belum diperkenalkan di Bangladesh.

Laporan dari Arab News memang menyebutkan Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan masyarakat yang menerima suntikan vaksin Sinopharm atau Sinovac dapat diterima di Arab Saudi, asalkan mereka menerima suntikan booster vaksin yang disetujui di negara Timur Tengah.

Sebelum pengumuman ini, ada empat vaksin yang disetujui untuk digunakan di Arab Saudi, yaitu Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Janssen Johnson dan Johnson, serta Moderna.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement