REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Direktur komunikasi Turki pada Kamis (28/8) mengatakan Turki telah lama mendukung perjuangan rakyat Afghanistan untuk membangun kembali negara mereka dan akan terus melakukannya.
Fahrettin Altun menyoroti komitmen Turki untuk perdamaian dan stabilitas di Afghanistan sejak 2002, setelah invasi AS.
“Turki telah berkomitmen untuk perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, karena militer Turki bertugas di negara ini sejak 2002 di bawah perjanjian multilateral dan bilateral. Kami telah mendukung rakyat Afghanistan dalam perjuangan mereka untuk membangun kembali negara mereka dan akan terus melakukannya, " kata Fahretti Altun melalui Twitter.
Dia mencatat bahwa selama 20 tahun terakhir pasukan Turki di Afghanistan telah memberikan keamanan kepada rakyat Afghanistan dan berkontribusi pada stabilitas di negara itu. Menurut Altun, selama periode itu tentara Turki memperoleh kepercayaan dan kasih sayang rakyat Afghanistan.
“Turki, di bawah kepemimpinan Presiden kami (Recep Tayyip) Erdogan, selalu menganjurkan upaya multilateral dan internasional untuk menjaga perdamaian dan keamanan di negara itu. Kami belum pernah melihat masalah di Afghanistan sebagai masalah pengungsi yang perlu diisolasi,” ungkap dia.
Baca juga : Pesan Rusia untuk AS: Jangan Campuri Urusan Negara Lain
Mengenai situasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, yang disibukkan dengan proses evakuasi sejak Taliban menguasai ibu kota, Altun menekankan bahwa keamanan yang memburuk dengan cepat di bandara menunjukkan perlunya menilai kembali situasi di lapangan.
"Turki telah menunjukkan kesediaannya untuk memberikan keamanan di bandara jika kondisi tertentu terpenuhi. Meskipun terjadi gejolak terbaru di bandara, pasukan Turki telah membantu menjaga keamanan dan ketertiban. Pesawat militer kami mengevakuasi sekitar 1.129 warga sipil," ujar dia.
Altun mencatat bahwa kesediaan Ankara untuk melindungi bandara sejalan dengan kebijakan negara di seluruh kawasan dan mengikuti kebijakan luar negeri yang berfokus pada manusia dengan keyakinan bahwa tidak ada seorang pun di kawasan itu yang aman sampai setiap orang aman.
“Mengingat perkembangan terbaru dan melalui konsultasi dengan mitranya, Turki membuat keputusan untuk mengevakuasi pasukan dan aset militer Turki dari bandara saat ini,” imbuh dia.
Altun mengatakan pasukan militer Turki sedang dalam perjalanan pulang dengan kehormatan setelah berhasil menyelesaikan misi sulit lainnya dan Turki akan terus mendukung rakyat Afghanistan. Turki telah menjadi bagian dari misi NATO di Afghanistan sejak 2002 dan terlibat dalam upaya evakuasi di bandara Kabul sejak Taliban menguasai ibu kota awal bulan ini.
Baca juga : Advocat Muslim Siap Dampingi Proses Hukum Yahya Waloni