Jumat 27 Aug 2021 08:15 WIB

Kemendag Alokasikan Rp 4,2 M Bangun Pusat Jajanan Likupang

Pusat jajanan ditargetkan dapat selesai tahun ini, paling lambat pada Desember.

Sejumlah bocah bermain di lokasi peresmian Pencanangan Pusat Jajanan Kuliner dan Cinderamata Likupang di kawasan Pantai Kinunang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (25/8/2021). Pencanangan tersebut sebagai bentuk dukungan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan diharapkan menjadi sarana dalam memasarkan produk unggulan UMKM setempat di kawasan wisata super prioritas tersebut.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Sejumlah bocah bermain di lokasi peresmian Pencanangan Pusat Jajanan Kuliner dan Cinderamata Likupang di kawasan Pantai Kinunang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (25/8/2021). Pencanangan tersebut sebagai bentuk dukungan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan diharapkan menjadi sarana dalam memasarkan produk unggulan UMKM setempat di kawasan wisata super prioritas tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA UTARA -- Kementerian Perdagangan mengalokasikan sebanyak Rp 4,2 miliar untuk pembangunan Pusat Jajanan Kuliner dan Cendera Mata (PJKC) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Diharapkan pembangunan PJKC ini dapat diselesaikan tahun ini, paling lambat awal Desember.

Pembangunan gegas dilakukan karena setelah itu akan dilakukan kurasi bagi UMKM yang akan menempati fasilitas yang dibangun. "Alokasi dana ini adalah tugas pembantuan dan dikerjakan sepenuhnya oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Minahasa Utara," sebut Ida Rustini, Direktur Penggunaan Dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan di Likupang, Kamis (26/8).

Bangunan di lahan seluas 1.000 meter persegi ini akan menyiapkan lahan parkir, toilet serta fasilitas nyaman lainnya yang dibutuhkan wisatawan. Pasalnya, Likupang terkenal dengan wisata pantainya. 

"Di sini juga banyak berkunjung turis Jepang dan China sehingga pembangunan PJKC ini mewakili tempat yang bisa membuat turis merasa nyaman," ujarnya.

Di sekitar lokasi pembangunannya, lanjut dia, juga akan dibangun sekolah perhotelan serta infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan yang akan dilanjutkan pengaspalannya pada tahun 2022 mendatang. "PJKC akan menjadi semakin semarak lagi dengan adanya homestay, ada sekolah, akan ramai. Kami berpesan pada pemerintah kabupaten supaya dibantu pelihara baik bangunan ini," ajaknya.

Dia juga berharap pandemi COVID-19 segera melandai sehingga turis kembali berkunjung, Likupang kembali ramai dan ketika wisatawan kembali berkunjung akan berdampak pada meningkatnya produk UMKM.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement