Jumat 27 Aug 2021 09:53 WIB

Analis Menanti Penjelasan Tapering Lanjutan di Pidato Powell

Analis menanti kapan bank sentral AS mulai mengurangi pembelian aset.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Chairman Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Chairman Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell

REPUBLIKA.CO.ID, WYOMING -- Pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang sangat dinanti pada konferensi ekonomi Jackson Hole pada Jumat (27/8) kemungkinan akan membocorkan beberapa petunjuk baru tentang tapering. Para analis menunggu-nunggu petunjuk kapan bank sentral AS dapat mulai mengurangi pembelian aset besar-besaran.

"Itulah tantangan terbesar, komunikasi seputar pengurangan dan kenaikan tarif ini," kata Seorang Profesor di Yale School of Management, Steve Kelly dilansir Reuters, Kamis (26/8).

Powell diharap bisa menjelaskan mengapa pengurangan 120 miliar dolar AS dalam pembelian bulanan US Treasury dan sekuritas yang didukung hipotek tidak berarti kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Fed perlu menjaga agar para pengusaha tidak mendorong biaya pinjaman lebih dari rate bank sentral di tengah jutaan orang masih menganggur.

Risalah pertemuan kebijakan 27-28 Juli mereka menunjukkan bahwa banyak yang berpikir penting untuk menekankan tidak ada hubungan antara pengurangan pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga. Menyampaikan hal tersebut tidak mudah.

Banyak pejabat Fed juga merasa akan lebih baik untuk mengakhiri program pembelian obligasi sebelum menaikkan suku bunga. Dan mereka terus memperdebatkan apakah akan mengurangi pembelian dengan cepat atau memperpanjangnya kemungkinan selama delapan bulan.

Selain itu, beberapa pembuat kebijakan berpendapat bahwa pembelian obligasi tidak banyak membantu karena ditujukan untuk meningkatkan permintaan. Tetapi ini tidak dapat mengatasi kemacetan yang dihadapi bisnis karena mereka berjuang untuk memenuhi permintaan itu seiring dengan ekonomi yang dibuka kembali lebih cepat.

Dengan begitu banyak kegelisahan, kemungkinan Powell akan memanfaatkan sambutannya pada konferensi bank sentral Kansas City Fed, yang biasanya berlangsung di Jackson Hole, Wyoming. Konferensi ini akan diadakan secara virtual untuk tahun kedua berturut-turut untuk memuaskan para investor.

Apalagi sekarang, dengan kasus varian Delta yang terus melonjak menunjukkan tanda-tanda perlambatan pemulihan ekonomi AS, terutama di wilayah negara yang paling parah dilanda infeksi. Data tersebut menimbulkan pertanyaan baru terkait konsensus internal pertemuan Fed bulan lalu yang menyebut akan mulai menarik dukungan luar biasa untuk ekonomi akhir tahun ini.

Bahkan pejabat Fed, Kaplan Dallas yang merupakan pendukung terbesar dari langkah tersebut, mengatakan pekan lalu ia mulai terbuka atas kemungkinan-kemungkinan lain. Dia mulai melihat tanda-tanda dampak Delta dan menyatakan akan tetap berpikiran terbuka menjelang pertemuan kebijakan Fed bulan depan.

"Sulit untuk membayangkan The Fed berkomitmen pada batas waktu tertentu sehubungan dengan krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung," kata seorang ekonom Jefferies, Aneta Markowska.

Powell akan berbicara melalui webcast pada pukul 10 pagi waktu AS pada hari Jumat. Markowska mengatakan kemungkinan Powell akan mengakui kemajuan ekonomi menuju lapangan kerja penuh, meskipun ingin tetap membuka pintu untuk memulai pengurangan pada bulan November.

"Dia akan sangat berhati-hati untuk mengunci garis waktu seperti itu," kata ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan minggu ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement