REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan sebanyak 1.500 orang Amerika sedang menunggu evakuasi dari Afghanistan pada Jumat (27/8).
Jumlah itu menunjukkan bahwa penyelamatan seluruh warga AS di Afghanistan dapat diselesaikan pada 31 Agustus mendatang, yang menjadi tenggat waktu bagi Washinton untuk melakukannya. Namun, masih ada ribuan Warga Afghanistan yang berusaha untuk masuk ke bandara di Ibu Kota Kabul, berharap mereka bisa meninggalkan negara yang kini kembali dikuasai oleh Taliban tersebut.
Tak sedikit orang di Afghanistan yang rentan masih menunggu tindakan AS untuk membuat mereka bisa pergi menuju bandara Kabul. Banyak yang harus terhalang karena pos pemeriksaan Taliban dan melalui gerbang bandara yang dikontrol oleh Amerika, dengan menjanjikan penerbangan evakuasi.
Blinken menegaskan bahwa mengevakuasi warga Amerika menjadi prioritas utama saat ini. Namun, ia menambahkan bahwa mengeluarkan Warga Afghanistan yang rentan dan berisiko sebanyak mungkin sebelum 31 Agustus mendatang juga menjadi komitmen utama AS.
Kedutaan Besar AS di Kabul sebelumnya mengeluarkan peringatan keamanan yang memperingatkan warga Amerika agar menjauh dari tiga gerbang bandara di kota tersebut, tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Pejabat senior Amerika mengatakan peringatan itu terkait dengan ancaman yang sedang berlangsung dan spesifik yang melibatkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan bom kendaraan potensial.
Baca juga : Punya Kartu Anggota Gereja, Polisi: Murni Perilaku M Kece
Blinken mengatakan Departemen Luar Negeri memperkirakan ada sekitar 6.000 orang Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan ketika pengangkutan udara dimulai 14 Agustus, bersamaan dengan Taliban mengambil alih Kabul. Sekitar 4.500 warga AS dievakuasi sejauh ini.
Angka 6.000 adalah perkiraan Departemen Luar Negeri AS tentang berapa banyak orang AS yang berusaha untuk keluar. Pejabat negara itu mengatakan bahwa di awal proses evakuasi, berhasil membawa sebanyak 15.000, termasuk warga berkewarganegaraan ganda yang tinggal di Afghanistan. Angka tersebut tidak termasuk bagi pemegang Kartu Hijau (Green Card) AS.