REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua atlet para renang Indonesia, Syuci Indriani dan Jendi Pangabean terus mematangkan persiapan untuk tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Kedua atlet tersebut kini menjalani latihan intensif di Tokyo Aquatics Center, Jepang.
Setelah gagal berjaya pada kategori S14 nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri, Syuci kini telah melupakan kegagalan itu. Ia mengalihkan fokus untuk mempersiapkan diri guna tampil di nomor gaya dada 100 meter. Sementara itu, Jendi baru akan melakukan debutnya di Paralimpiade Tokyo 2020 saat akan turun di katagori S9 gaya punggung 100 meter putra.
Latihan Syuci dan Jendi di bawah pengawasan langsung pelatih Dinda Ayu Sekartaji. Mereka kini memasuki tahap latihan pemantapan untuk menjelang tampil berlomba.
Setelah kegagalan Syuci di perlombaan pertama, pelatih Dinda telah berbincang dengan atlet suhannya untuk mencari solusi atas kegagalan tersebut.
Pada perlombaan pertama, kata Dinda, Syuci telah menunjukan penampilan terbaik. Namun sayangnya faktor nonteknis yang menyebabkan Syuci gagal meraih hasil terbaik.
Selain terus latihan untuk semakin mantapkan persiapan, faktor di luar teknis Syuci juga dijaga dengan baik oleh Dinda.
“Semangat Syuci harus dijaga dan mood-nya juga harus lebih baik lagi. Fokusnya juga harus dikembalikan lagi supaya instruksi pelatih bisa diterima dengan sempurna. Syuci masih tetap semangat untuk berlomba dan ia bertekad untuk bangkit,” kata Dinda dalam keterangan resmi NPC Indonesia.
Sedangkan Jendi terus berlatih setiap hari di Tokyo Aquatics Center. Selama hampir dua pekan sebelum perlombaan, Jendi menjalani latihan dengan mengikuti program pelatih yang telah disiapkan pelatih.
“Persiapan Jendi sangat baik. Ia terus latihan setiap hari sejak tiba di Tokyo,” kata Dinda. “Dengan adaptasi yang cukup lama dengan cuaca dan kolam renang di Tokyo, semoga Jendi bisa menunjukan penampilan terbaik."
Jendi akan memulai lomba pada Senin (30/8), sedangkan Syuci akan kembali turun sehari sebelumnya.