REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban mengutuk serangan bom yang terjadi di bandara Kabul, Afghanistan, pada Kamis (26/8). ISIS diduga menjadi dalang di balik aksi keji tersebut.
“(Taliban) mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Serangan menyebabkan setidaknya 13 prajurit AS tewas. Sedikiny 60 warga sipil juga dilaporkan terbunuh. Terdapat dua pelaku yang terlibat dalam pengeboman bandara Kabul. Selain itu, saat insiden terjadi, sekelompok orang bersenjata turut menyerang kerumunan massa.
Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu, ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong pergi ke bandara Kabul. Mereka berharap dapat disertakan dalam misi evakuasi yang dijalankan negara-negara asing, termasuk AS.
Sebelum insiden pengeboman terjadi, AS telah memberi peringatan pada warganya di Afghanistan untuk tidak datang ke bandara Kabul. Washington menyebut ada potensi serangan di sana. AS dijadwalkan mengakhiri misi evakuasinya di bandara Kabul pada 31 Agustus mendatang.
Baca juga : Korban Tewas Bom Bandara Kabul Capai 72 Orang