REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Paraatlet angkat berat tanah air, Ni Nengah Widiasih, berhasil menyumbang medali perak untuk kontingen merah-putih di Paralimpiade Tokyo 2020. Rupanya dalam perlombaan di Tokyo International Forum, Kamis (26/8), ia hampir saja hanya meraih perunggu jika tidak ada protes dari ofisial Indonesia terhadap dewan wasit.
Cerita bermula saat ia sukses melakukan angkatan pertama seberat 96 kg. Lifter yang biasa disapa Widi itu kemudian melanjutkan ke angkatan kedua seberat 98 kg.
Beberapa saat setelah turun gelanggang, angkatan kedua Widi dinyatakan tidak mulus dengan mendapat bendera merah dari wasit. Ia pun didiskualifikasi oleh dewan wasit. Widi dan pelatihnya, Yanti, merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.
"Setelah angkatan kedua saya didiskualifikasi, saya dan pelatih sempat ingin mempertanyakan keputusan itu. Namun kami mengurungkan niat itu. Kami baru akan melakukan protes jika pada angkatan ketiga saya juga dibatalkan," kata Widi dalam siaran pers NPC Indonesia, Jumat (27/8).