REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR BAHRU -- Ketika dunia berjuang untuk melakukan vaksinasi, seorang pemilik toko di Malaysia juga menciptakan vaksin untuk persembahan orang mati. Dia membuat replika botol dan suntikan vaksin yang terbuat dari kertas untuk menjadi barang persembahan doa dalam festival keagamaan.
Festival Hantu Lapar atau perayaan yang dirayakan oleh umat Buddha dan Tao di seluruh Asia Tenggara berpusat pada kepercayaan bahwa arwah orang mati kembali ke bumi selama bulan ketujuh kalender Imlek China. Selama waktu ini, orang meninggalkan makanan untuk orang mati dan membakar dupa serta persembahan rumit yang terbuat dari kertas menyerupai hal-hal yang mungkin diinginkan mendiang.
Tahun ini, satu set kotak jarum suntik dan dua botol vaksin yang terbuat dari kertas adalah salah satu barang dengan penjualan tercepat untuk festival itu. Kondisi ini terjadi di toko barang keagamaan Raymond Shieh Siow Leong di kota Johor Bahru, Malaysia selatan.
"Situasi Covid-19 di negara kita cukup serius dan banyak orang meninggal sebelum menerima vaksin. Saya berharap produk ini dapat membantu mendiang untuk memenuhi keinginan sekarat mereka," kata Shieh.
Shieh mengatakan mulai membuat set vaksin kertas pada awal Agustus. Ia memproduksi sekitar 30 hingga 50 set sehari. Setiap set berharga 22,80 ringgit dan telah menjual lebih dari 200 set.
"Kami membuat vaksin kertas ini untuk menguji pasar, tetapi kami tidak menyangka reaksinya akan sebaik ini. Pesanan terus berdatangan dan kami harus bekerja lembur hingga larut malam untuk membuat produk ini," ujar Shieh.
Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan total beban kasus hampir 1,6 juta dan jumlah kematian 14.818. Sekitar 57 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.