REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap makhluk sejatinya adalah milik Allah dan pada akhirnya akan kembali kepada Allah. Demikian arti dari bunyi bacaan istirja "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un", yang merupakan potongan dari ayat Alquran surat al-Baqarah ayat 156.
Karenanya, ketika kita memiliki anak, saudara kandung, orang tua atau kerabat, Mufti Ismail Menk mengatakan mereka adalah milik Allah. Mufti Menk adalah ulama yang lahir dan besar di Zimbabwe. Kepala departemen fatwa Zimbabwe ini menempuh studi Syariah di Universitas Madinah.
Ketika belum dikaruniai anak, manusia menangis dan meminta kepada Allah agar ia dikaruniai buah hati. Hingga ketika seorang istri mengandung dan kemudian memiliki anak, betapa bahagia orang tua tersebut merasakannya.
Mufti Menk mengatakan Allah-lah yang menciptakan anak tersebut dan memberikan anak kepada yang ia kehendaki, dan Allah yang memutuskan untuk mengambil anak itu kapan saja. Karena itu, ulama Zimbabwe ini mengingatkan orang tua harus siap untuk itu karena pada dasarnya semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah, termasuk anak yang kita cintai.
"Jadi mari kita ingat, Anda suatu hari akan kehilangan orang yang Anda cintai, tetapi itu bukan akhir dari segalanya. Insya Allah, di akhirat kelak, kita akan bertemu. Dan itulah perbedaan antara orang yang beriman dan tidak beriman," kata Mufti Menk, dalam ceramah yang disampaikannya melalui saluran Youtube miliknya.
Mufti menuturkan, sebagai orang yang beriman, kita meyakini akan bertemu dan berkumpul kembali di akhirat kelak dengan anak yang telah kembali ke sisi Allah dengan kekuatan dan kehendak Allah.