Jumat 27 Aug 2021 21:11 WIB

Manajemen Kesehatan Masyarakat Dibidik RI dan Swedia

Indonesia dan Swedia memiliki komitmen meningkatkan kerja sama kesehatan.

Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo (kiri) bertemu Raja Swedia, Carl XVI Gustaf di Istana Kerajaan di Stockholm, Kamis (26/8).
Foto: Dokumentasi KBRI Stockholm
Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo (kiri) bertemu Raja Swedia, Carl XVI Gustaf di Istana Kerajaan di Stockholm, Kamis (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Indonesia dan Swedia bertekad meningkatkan kerja sama kesehatan. Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo dengan Raja Swedia, Carl XVI Gustaf di Istana Kerajaan, Stockholm, Kamis (26/8). 

 

“Indonesia dan Swedia memiliki komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kerja sama kesehatan, dengan fokus utama di bidang penanganan pandemi Covid-19 dan manajemen kesehatan masyarakat,” ujar Kamapradipta dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (27/8).

Rencana penyelenggaraan pertama Annual Health Forum Indonesia-Swedia pada Bulan Oktober 2021 menjadi momentum untuk babak baru kerja sama kesehatan kedua negara.

Duta Besar Kamapradipta juga sampaikan apresiasi atas bantuan vaksin Swedia kepada Indonesia melalui COVAX Facility. Swedia telah menyumbang 3 (tiga) juta dosis vaksin Astra Zeneca kepada COVAX Facility. Pada distribusi vaksin berikutnya dari COVAX kepada Indonesia, tiga persen di antaranya merupakan kontribusi Swedia.

Keunggulan inovasi dan teknologi Swedia pada sektor energi juga menjadi salah satu topik pembahasan dengan Raja Swedia. Indonesia dan Swedia telah membentuk kelompok kerja bersama di bidang energi baru dan terbarukan pada April 2021 untuk mendorong kerja sama dengan mempelajari dan memanfaatkan teknologi biomassa yang dimilki Swedia. Teknologi waste to energy ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan energi, sampah dan lingkungan di Indonesia.

Kerja sama bilateral kedua negara telah terentang dalam waktu 70 tahun. Swedia adalah mitra dagang terbesar Indonesia di wilayah Nordik. Intensitas perdagangan bilateral tersebut akan berupaya ditingkatkan melalui perluasan area kerja sama.

Kamapradipta menyampaikan, hubungan bilateral kedua negara yang semakin meningkat secara signifikan sejak kunjungan Raja Carl XVI Gustaf ke Indonesia pada 2017. Raja Carl XVI Gustaf sebelumnya telah dua kali berkunjung ke Indonesia, yaitu kunjungan kehormatan pada 2012 dan kunjungan kenegaraan pada 2017.

Hasil dari peningkatan kerja sama tersebut terlihat dari nilai investasi Swedia ke Indonesia yang meningkat pada 2018 dan 2019. Hasil lainnya terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan Swedia ke Indonesia pada periode yang sama.

Kamapradipta juga menyampaikan kemajuan dan komitmen peningkatan kerja sama kedua negara. Salah buktinya adalah berlakunya Perjanjian Kerja Sama di Bidang Pertahanan sejak akhir 2020. Pada Mei 2021 berlangsung penandatanganan Teaming Agreement antara PT PAL Indonesia dan BAE System BOFORS AB yang memberikan kemudahan akses bagi perbaikan dan perawatan (MRO) kapal perang dan kapal patroli Indonesia yang menggunakan teknologi BOFORS dapat dilakukan di Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement