REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-–Taliban mengatakan mereka akan memberi kebebasan pada penduduk Afghanistan untuk melakukan perjalanan luar negeri. Janji tersebut muncul setelah beredar kabar bahwa Taliban bakal menerapkan pembatasan ketat terhadap kebebasan warga.“Perbatasan Afghanistan akan terbuka dan orang-orang akan dapat melakukan perjalanan kapan saja, masuk serta keluar dari Afghanistan,” kata Wakil Kepala Komisi Politik Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai pada Jumat (27/8).
Dia menyerukan penduduk Afghanistan bersatu membangun kembali negara tersebut. Stanikzai mengatakan, orang-orang yang memiliki keahlian, termasuk berpendidikan, harus kembali bekerja. “Lapangan disiapkan untuk para dokter, insinyur, dan guru yang dibutuhkan Afghanistan serta untuk orang-orang dari setiap profesi, baik sipil maupun militer. Semua diundang untuk memulai pekerjaannya,” ujar Stanikzai.
Dia mengatakan, Taliban menyambut baik bantuan dari negara-negara yang ingin memainkan peran positif di Afghanistan. Kendati demikian, Stanikzai menekankan, Taliban menolak setiap upaya intervensi dalam urusan internal Afghanistan.
Saat ini nilai mata uang Afghanistan masih terpuruk. Banyak bank masih tutup dan harga pangan naik dengan cepat. Hal itu membuat kehidupan sehari-hari warga di sana kian sulit. Itu merupakan efek domino yang timbul sejak Taliban menguasai negara tersebut pada 15 Agustus lalu.