Sabtu 28 Aug 2021 12:21 WIB

Studi: Varian Delta Dua Kali Lipat Naikkan Risiko Rawat Inap

Tanpa adanya vaksinasi, varian delta akan jadi beban berat bagi layanan kesehatan.

Petugas kesehatan merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Dr. Suyoto, Jakarta, Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021. Indonesia mengalami gelombang dahsyat kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian delta yang pertama kali terdeteksi di India.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Petugas kesehatan merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Dr. Suyoto, Jakarta, Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021. Indonesia mengalami gelombang dahsyat kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian delta yang pertama kali terdeteksi di India.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Orang yang terinfeksi varian delta dari virus penyebab Covid-19 dua kali lipat berisiko mengalami rawat inap dibandingkan mereka yang terkena varian alpha. Kesimpulan itu berasal dari sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet Infectious Diseases pada Jumat (27/8).

Inilah studi terbesar yang menganalisis kasus Covid-19 yang dikonfirmasi oleh pengurutan genom virus. Peneliti melibatkan lebih dari 43 ribu orang positif Covid-19 di Inggris yang sebagian besar belum mendapatkan vaksin lalu membandingkan risiko rawat inap di rumah sakit antara penderita Covid-19 varian delta dengan penderita varian alpha.

Baca Juga

Varian delta mulanya ditemukan di India. Sementara itu, varian alpha teridentifikasi pertama kali di Kent, Inggris pada tahun lalu.

"Analisis kami menyoroti bahwa dengan tidak adanya vaksinasi, wabah varian delta akan memberikan beban yang luar biasa terhadap layanan kesehatan dibanding pandemi alpha," kata salah satu penulis studi terkemuka sekaligus pakar statistik Cambridge University, Anne Presanis.

sumber : Antara, Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement