REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Ratusan orang tua di Meksiko City, Meksiko terpaksa mengajukan perintah pengadilan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bagi anak-anak mereka. Langkah itu ditempuh setelah pemerintah menolak mempertimbangkan untuk memvaksinasi anak yang berusia di bawah 18 tahun.
Di negara-negara lain, vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak sudah berlangsung. Namun, pemerintah Meksiko meremehkan risiko penyakit infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) itu untuk anak di bawah umur.
Padahal, Meksiko telah mencatat 60.928 kasus positif Covid-19di antara warganya yang berusia di bawah 18 tahun. Sementara itu, korban meninggal sudah 613.
Pengacara di negara bagian selatan Oaxaca, Alma Franco, adalah salah satu yang pertama memperjuangkan vaksinasi untuk anak-anaknya melalui banding konstitusional yang dikenal di Meksiko sebagai "amparos". Ia menempuh banding untuk meminta hakim agar membatalkan, membekukan, atau membalikkan tindakan pemerintah yang mungkin melanggar hak penggugat.