REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai peringkat jumlah vaksinasi Indonesia secara global tidak buruk. Jokowi mengungkapkan, jumlah vaksinasi Indonesia kini berada di posisi keempat dari 220 negara di dunia setelah India, Amerika Serikat, dan Brasil.
"Kita ini dari 220 negara ya, peringkat kita ini nggak jelek-jelek amat sih. Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin sampai hari ini, kita ini sudah nomor empat," ujar Jokowi dalam rapat bersama pimpinan partai koalisi pendukung di Istana Negara, berdasarkan video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8).
Jokowi menjelaskan, untuk total suntikan vaksin, Indonesia berada di peringkat ketujuh. Berdasarkan data yang dia pegang saat rapat tersebut, yakni pada Rabu (25/8), dosis vaksin yang sudah disuntikkan mencapai 91,9 juta dosis. Menurutnya, Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.
"Tak kalah dengan Jerman, Jepang, Brasil, Amerika, India dan RRT," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga merasa bersyukur karena kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah menurun jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Menurut dia, apa yang dilalui sejauh ini merupakan proses belajar yang pemerintah lakukan dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.
"Inilah saya kira porses belajar juga yang kita lakukan. Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan coba untuk kita modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di negara kita Indonesia," jelasnya.
Jokowi juga menyampaikan terkait perkembangan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR. Pada Mei lalu, kata dia, BOR berada di angka 29 persen dan kemudian melonjak pesat pada Juli hingga hampir mencapai angka 80 persen. Kini, angka BOR sudah berhasil diturunkan kembali.
"Sekarang ini kita angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen, Indonesia di 89,97 persen. Yang masih belum kita selesaikan, yang selalu saya sampaikan ke Menkes, ke Pemda, urusan angka kematian betul-betul harus ditekan terus," kata Jokowi.