REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku, telah berpesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tegar dalam menangani pandemi Covid-19. Dia menilai, apa yang dilakukan Jokowi selama pandemi Covid-19 ini sudah berada di jalur yang benar.
"Waktu bertemu, saya bilang, 'Bapak yang tegar.' Ini tidak hanya kita saja. Seluruh dunia," ungkap Megawati saat pertemuan antara presiden dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, yang videonya diunggah di akun Youtube Sekretarian Presiden, Sabtu (28/8).
Megawati mengatakan, semua elemen masyarakat harus tetap diingatkan soal kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Dia menyebutkan, orang-orang yang sudah divaksin tapi bertanya mengapa dirinya masih bisa terkena Covid-19 tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Mengapa ada yang sudah divaksin bertanya, 'kok kena lagi?' Karena ya sudah lupa kehati-hatian, yang sangat populer sekarang adalah prokes. Itu sangat benar, Bapak. Kita sudah benar. Makanya saya bilang, saya dukung Bapak. Jalur kita sudah betul," kata Megawati.
Dia menjelaskan, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia bisa berjalan baik karena adanya Pancasila yang dalam penerapan di lapangannya berupa gotong royong. Hal tersebut juga membuatnya dapat membuat dampak baik terhadap ekonomi Indonesia ke depannya.
"Di sisi ekonomi kalau menurut saya, kalau ini segera rakyat mengetahui vaksinasi ini memang bisa sangat berperan, tapi tetap dengan prokes. Kan begitu nih yang mesti diomongkan. Maka yang namanya kehidupan ekonomi, meskipun belum berjalan secara penuh, dapat dilakukan. Saya yakin itu," kata dia.
Pada kesempatan itu Jokowi mengungkapkan, peringkat jumlah vaksinasi Indonesia jika dilihat secara global, yang dia nilai tidak buruk. Jokowi mengungkapkan, jumlah vaksinasi Indonesia kini berada di posisi keempat dari 220 negara di dunia setelah India, Amerika Serikat, dan Brasil.
"Kita ini dari 220 negara ya, peringkat kita ini nggak jelek-jelek amat sih. Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin sampai hari ini, kita ini sudah nomor empat," ujar Jokowi.
Dia menjelaskan, untuk total suntikan vaksin, Indonesia berada di peringkat ketujuh. Berdasarkan data yang dia pegang saat rapat tersebut, yakni pada Rabu (25/8), dosis vaksin yang sudah disuntikkan mencapai 91,9 juta dosis. Menurutnya, Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.
"Tak kalah dengan Jerman, Jepang, Brasil, Amerika, India dan RRT," ungkap Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga merasa bersyukur karena kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah menurun jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Menurut dia, apa yang dilalui sejauh ini merupakan proses belajar yang pemerintah lakukan dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.
"Inilah saya kira porses belajar juga yang kita lakukan. Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan coba untuk kita modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di negara kita Indonesia," ujar dia.
Dia juga menyampaikan terkait perkembangan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR. Pada Mei lalu, kata dia, BOR berada di angka 29 persen dan kemudian melonjak pesat pada Juli hingga hampir mencapai angka 80 persen. Kini, angka BOR sudah berhasil diturunkan kembali.
"Sekarang ini kita angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen, Indonesia di 89,97 persen. Yang masih belum kita selesaikan, yang selalu saya sampaikan ke Menkes, ke Pemda, urusan angka kematian betul-betul harus ditekan terus," kata Jokowi.