REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memperpanjang pembatasan virus Corona di wilayah Ibu Kota Manila dan beberapa provinsi. Pembatasan dilakukan saat negara tersebut mencatat rekor baru infeksi Covid-19 harian.
Filipina, salah satu episentrum Covid-19 terburuk di Asia, sedang berjuang melawan lonjakan baru kasus infeksi yang dipicu oleh penularan lokal varian Delta yang lebih menular.
"Kami memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire dalam pengarahan publik, Sabtu.
Kementerian Kesehatan Filipina mencatat 19.441 kasus baru virus corona pada Sabtu, yang menjadi rekor ketiga dalam sembilan hari terakhir.Total kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi lebih dari 1,93 juta, sementara kematian bertambah 167 menjadi 33.008.
Kasus aktif sebanyak 142.679 --level tertinggi dalam empat bulan-- telah membuat rumah sakit kebanjiran pasien. "Meningkatkan cakupan vaksinasi, memperpendek durasi deteksi hingga isolasi, dan kepatuhan orang-orang terhadap standar layanan kesehatan masyarakat akan sangat membantu kami menghentikan penularan di masyarakat," kata Vergeire.
Pemerintah pada Sabtu memperpanjang pembatasan karantina tingkat tertinggi kedua di wilayah ibu kota hingga 7 September. "Beberapa bisnis dapat beroperasi hingga 50 persen kapasitas tempat, namun makan di restoran, layanan perawatan pribadi, dan kegiatan keagamaan masih dilarang di wilayah ibu kota," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan.
Wilayah ibu kota, kawasan perkotaan dari 16 kota yang menampung lebih dari 13 juta orang, adalah pusat virus Corona di Filipina.Wilayah itu menyumbang sepertiga dari 1,91 juta infeksi yang dikonfirmasi dan seperempat dari 32.841 total kematian.
Pemerintah menggantungkan harapan pemulihan ekonomi pada program vaksinasi yang dimulai pada Maret.Filipina sejauh ini telah mengamankan total 194,89 juta dosis vaksin Covid-19, yang cukup untuk menginokulasi sekitar 100,5 juta orang Filipina atau lebih dari 100 persen populasi orang dewasa negara itu.
"Hampir 49 juta dosis telah dikirimkan, sementara 42 juta dosis lainnya akan tiba dalam sebulan," kata Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez.
Ia mengatakan bahwa pemerintah dapat memvaksin semua orang pada Januari.