Sabtu 28 Aug 2021 18:50 WIB

Inggris Akhiri Evakuasi Warga Sipil dari Afghanistan

Ratusan warga Afghanistan yang berhak menjadi pemukim Inggris kemungkinan ditinggal.

Red: Teguh Firmansyah
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, menunggu untuk naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, di Chantilly, Va, pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Foto: AP/Jose Luis Magana
Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, menunggu untuk naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, di Chantilly, Va, pada Kamis, 26 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Pasukan Inggris akan mengakhiri evakuasi warga sipil mereka dari Afghanistan pada Sabtu (28/8). Namun ratusan warga setempat yang berhak menjadi pemukim di Inggris kemungkinan akan ditinggal. Demikian disampaikan kepala angkatan bersenjata Jenderal Nick Carter.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada Jumat (27/8) bahwa negara itu memasuki jam-jam terakhir evakuasi dan hanya akan memproses orang-orang yang sudah berada di dalam bandara Kabul. "Kami memiliki beberapa pesawat sipil untuk diterbangkan, tetapi (jumlahnya) sangat sedikit sekarang," kata Carter kepada BBC.

Baca Juga

"Kami mencapai akhir evakuasi, yang akan berlangsung sepanjang hari ini. Dan kemudian akan perlu untuk membawa pasukan kami keluar dengan pesawat yang tersisa," kata dia menambahkan.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa mereka telah mengevakuasi lebih dari 14.500 warga Afghanistan dan Inggris dalam dua pekan terakhir sejak Taliban menguasai negara itu. Wallace memperkirakan 800 hingga 1.100 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan Inggris dan memenuhi syarat untuk meninggalkan negara itu tidak akan dapat dievakuasi.