REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas YARSI, Prof. Fasli Jalal, mengingatkan diperlukan kerjasama suatu komunitas dalam mendalami pendidikan karakter generasi Muslim Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan webinar yang digelar Asosiasi Yayasan Pendidikan Indonesia (AYPI), Sabtu (28/8).
"Pendidikan karakter merupakan sebuah habit atau kebiasaan. Maka, memerlukan komunitas yang terdiri dari keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media, serta pemerintah," kata dia.
Ia menegaskan, setiap pihak perlu memberikan keteladanan, pembiasaan yang dilakukan secara konsisten, serta dan penguatan. Pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan.
Intervensi bisa dilakukan melalui proses pembelajaran, pelatihan dan pembiasaan. Hal ini juga disebut merupakan esensi dari pendidikan Islam.
Karakter sendiri dibagi menjadi dua, yaitu karakter moral dan kinerja. Karakter moral merupakan hal yang penting, seperti integritas, kejujuran, hormat pada orang lain, adil, peduli, serta anti-dikriminasi.