Ahad 29 Aug 2021 00:10 WIB

Pendidikan Karakter Butuh Kerja Sama Komunitas

Pendidikan karakter merupakan sebuah habit atau kebiasaan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rektor Universitas YARSI, Prof. Fasli Jalal, mengingatkan diperlukan kerjasama suatu komunitas dalam mendalami pendidikan karakter generasi Muslim Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan webinar yang digelar Asosiasi Yayasan Pendidikan Indonesia (AYPI), Sabtu (28/8).

"Pendidikan karakter merupakan sebuah habit atau kebiasaan. Maka, memerlukan komunitas yang terdiri dari keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media, serta pemerintah," kata dia.

Baca Juga

Ia menegaskan, setiap pihak perlu memberikan keteladanan, pembiasaan yang dilakukan secara konsisten, serta dan penguatan. Pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan.

Intervensi bisa dilakukan melalui proses pembelajaran, pelatihan dan pembiasaan. Hal ini juga disebut merupakan esensi dari pendidikan Islam.

Karakter sendiri dibagi menjadi dua, yaitu karakter moral dan kinerja. Karakter moral merupakan hal yang penting, seperti integritas, kejujuran, hormat pada orang lain, adil, peduli, serta anti-dikriminasi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement