REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu isi pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah pada Rabu (25/8) lalu dipublikasikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden. Bagian dari pertemuan yang dipublikasikan itu terkait penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Pertemuan itu dihadiri Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Pertemuan itu berlangsung tertutup. Dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, hanya 20 menit dari pertemuan yang dipublikasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perkembangan kasus harian Covid-19 saat ini masih sulit untuk diprediksi. Namun, ia bersyukur saat ini angka konfirmasi positif Covid-19 harian sudah menunjukkan tren penurunan, terutama jika dibandingkan dengan angka pada saat Indonesia mengalami lonjakan.
"Alhamdulillah pada hari ini, 24 Agustus kemarin, (angka kasus harian) kita sudah berada di angka 19 ribu dari 56 ribu. Inilah saya kira proses belajar juga yang kita lakukan. Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan kita coba untuk modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari video yang baru diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (28/8).
Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) juga mengalami perbaikan. Pada pertengahan Mei, angka BOR nasional sempat berada di angka 29 persen kemudian pada Juli melompat ke hampir 80 persen.
"Hari ini, kita sudah bisa turunkan lagi menjadi 30 persen, ini alhamdulillah. Ini juga patut kita syukuri. Semua bekerja. TNI-Polri, kementerian, BUMN, pemerintah, dan daerah, semuanya ramai-ramai," ujarnya.
Angka kesembuhan nasional pun mengalami peningkatan dan berada di atas angka rata-rata dunia. Saat ini, tingkat kesembuhan Indonesia berada pada angka 89,97 persen, sementara rata-rata dunia pada angka 89,5 persen.
Kendati demikian, pemerintah masih memiliki ‘PR’ yang masih harus segera diselesaikan, yakni menurunkan angka kasus kematian. "Yang masih belum bisa kita selesaikan, ini yang saya selalu sampaikan ke Menteri Kesehatan, selalu saya sampaikan ke pemerintah daerah, urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," kata Jokowi.
Terkait vaksinasi, capaian vaksinasi Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-4 di dunia dari total 220 negara, setelah India, Amerika Serikat, dan Brazil. Hingga saat ini, program vaksinasi nasional telah menjangkau 58,7 juta orang.
Sedangkan berdasarkan total suntikan, Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-7 di dunia dengan total suntikan mencapai 91,9 juta dosis. Posisi Indonesia tertinggal dari Jerman, Jepang, Brazil, Amerika Serikat, India, dan Republik Rakyat Tiongkok.