REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pihak Pentagon mengeklaim, dua target petinggi ISIS-K, afiliasi lokal dari Negara Islam di Afghanistan, tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS). Mereka juga mengeklaim tak ada korban sipil dalam serangan itu.
"Dua target utama ISIS tewas, satu terluka, dan kami tahu tidak ada korban sipil," kata Mayor Jenderal Angkatan Darat AS Hank Taylor, dikutip CGTN, Ahad (29/8).
Taylor mengatakan, Komando Pusat AS menilai bahwa serangan pesawat tak berawak, yang terjadi di provinsi Nangarhar di Afghanistan timur, menewaskan satu perencana ISIS-K.
Menurut Pentagon, serangan balasan itu terjadi setelah adanya sebuah bom bunuh diri di luar bandara Kabul yang menewaskan 13 anggota militer AS dan sekitar 170 warga Afghanistan. Terkait serangan itu, ISIS-K telah mengeklaim bertanggung jawab.
Terpisah, Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, dalam briefing bahwa militer AS yang mendukung evakuasi telah mulai menarik diri dari Bandara Kabul. Penarikan itu, merealisasi tenggat waktu yang ditentukan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri misi militer AS di Afghanistan hingga 31 Agustus mendatang.