REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto merasa terhormat ketika Zulkifli Hasan atau Zulhas menjadi salah satu ketua umum partai yang turut diundang Presiden Joko Widodo ke Istana. Bahkan, Jokowi membisikkan sesuatu kepada Zulhas jelang berakhirnya pertemuan tersebut.
"Jadi sebelum pulang itu, Bang Zul dibisikin oleh Pak Jokowi, 'Pak Zul nanti kita akan ketemu lagi', tapi sekali lagi Pak Jokowi tidak membicarakan (kapan) agenda pertemuan," ujar Yandri dalam sebuah diskusi daring yang dikutip Ahad (29/8).
Jokowi yang mengundang Zulhas dan enam ketua umum partai lainnya, membahas sejumlah masalah kenegaraan. Mengingat, Zulhas juga merupakan mantan Ketua MPR dan salah satu Wakil Ketua MPR periode 2019-2024. "Itu juga suatu kehormatan kalau dibilang kembali untuk membicarakan masalah kebangsaan masalah kenegaraan," ujar Yandri.
Pertemuan antara Jokowi, Zulhas, dan enam ketua umum partai politik koalisi juga disebutnya berjalan konfusif. Ia mengaku sangat menghormati Jokowi, yang mengajak para ketua umum partai politik bertemu.
"Saya kira kita patut hormat dan respek dengan Pak Jokowi, bisa banyak berbicara dengan petinggi parpol yang memang tugasnya membantu kerja pemerintah di tengah situasi pandemi ini," ujar Ketua Komisi VIII DPR itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menyampaikan poin-poin usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai koalisi pemerintahan. Salah satu hal yang ia sampaikan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sahabat baru koalisi.
"Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Sekjen Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan," ujar Johnny di rumah dinasnya, Jakarta, (25/8).
Ia menegaskan, pertemuan tersebut bukanlah membahas pelebaran koalisi meski PAN diundang langsung oleh Jokowi ke Istana. Hadirnya PAN akan melebarkan kegotong royongan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Tentu sebagai sahabat baru dalam koalisi, itu menyampaikan pandangan-pandangan. Apalagi Pak Zulkifli mantan Ketua MPR, jadi perspektif MPR sangat kental," ujar Johnny.