REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Palu mencatat terjadi 19 kali gempa bumi tektonik susulan yang terjadi setelah gempa magnitudo 5.8 di Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah.
"Sudah ada sekitar sembilan belas kali sampai hari ini," jelas Iza, Staf Operasional BMKG Geofisika Palu, Ahad (29/8).
Menurut Iza, kekuatan gempa susulan tersebut bervariasi, magnitudonya antara dua hingga empat koma, dengan lokasi titik gempa dan kedalaman yang berbeda.
Namun, masih disebabkan sesar yang sama yakni sesar lokal yang mekanismenya adalah sesar geser. Dari 19 kali gempa tersebut, ada empat kali gempa yang dirasakan warga atau gempa yang signifikan.
BMKG mencatat, gempa terakhir terjadi pada Sabtu 28/08 dengan kekuatan gempa 2.7 magnitudo.
"Dengan mekanisme sesar geser begitu. Empat gempa bumi yang dirasakan atau signifikan,"tuturnya.
BMKG juga mengimbau kepada seluruh warga agar tidak mempercayai informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan yang bisa membuat panik.
"Ya, sampai sekarang belum ada alat yang bisa mendeteksi kapan terjadinya gempa," tambah Iza.
Sebelumnya, gempa magnitudo 5,8 berpusat di 44 kilometer barat laut Kabupaten Tojo Una-Una pada kedalaman 10 kilometer dan berdasarkan pemodeman, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Namun, akibat gempa tersebut puluhan rumah di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah rusak dan satu orang warga meninggal dunia. Data BPBD setempat, gempa merusak rumah penduduk di tujuh kelurahan dan tiga desa pada tiga kecamatan terdampak di kabupaten itu, yang terdiri dari 25 unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang dan dua unit rusak berat.