Anak 14 Tahun di Kota Malang Ciptakan Film Pendek Covid
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Remaja berusia 14 tahun, Andikasatria Wicaksana Putra bersama kawan-kawannya membuat film pendek dengan tema Covid-19. | Foto: Diskominfo Kota Malang
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Andikasatria Wicaksana Putra (14 tahun) bersama kawan-kawannya, membuat sebuah karya film pendek dengan tema Covid-19. Video karya mereka berhasil meraih juara dua dalam lomba kategori sinematografi pada kegiatan Temu Anak Klojen yang diadakan dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional 2021.
Dika, sapaan akrabnya, mengaku ingin menyampaikan pesan bahwa Covid-19 juga menyerang anak-anak dan sudah banyak kasusnya melalui video. Dia berharap anak-anak saat belajar, bermain, dan beraktivitas bisa selalu menerapkan protokol kesehatan. "Video ini saya kerjakan bersama dengan kawan-kawan saya yang berjumlah 12 orang termasuk para pemerannya,” ungkap Dika.
Saat ini, Dika menempuh pendidikan di SMP Negeri 9 Malang. Ia dan kawan-kawannya aktif sebagai anggota Forum Anak RW 1 Kelurahan Sukoharjo yang dibentuk untuk mendukung program Kota Layak Anak (KLA). Ketika mengetahui lomba tersebut, Dika yang dibantu Diva, Anggita, Andika, Nela dalam menulis cerita dan menyunting video langsung tertarik untuk mengikuti karena mempunyai minat dan ketertarikan pada sinematografi.
Sementara untuk pemeran dalam video dibantu oleh Ida, Bintang, Putri, Nazwa, Beryl, Tari, Belva, dan Nanda. Selain lomba video, mereka juga turut serta dalam lomba poster dengan tema stop kekerasan pada anak.
Dika berharap dapat lebih mengembangan keterampilan dalam membuat video dan terus berkarya. Kegiatan ini menjadi kesempatan baginya untuk menyalurkan minat dan bakat. "Selain itu saya juga berharap kekerasan pada anak dan perempuan dapat berkurang kasusnya,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Sukoharjo Januar Agung Rizaldhi, mengatakan motivasi mengikuti lomba tersebut untuk meningkatkan peran anak dalam kegiatan kelurahan, mengangkat bakat dan minat anak. Dengan demikian, ini diharapkan bisa membentuk karakter anak untuk kreatif dan mandiri, serta mengangkat jiwa kepemimpinan.
Kemudian juga membentuk kemampuan mengelola kelompok dan lembaga serta meningkatkan kemampuan dalam berorganisasi. Selain itu, dia juga berharap melalui kegiatan positif ini dapat meningkatkan tata krama dan kapasitas anak.
Juga, mereka mempunyai kemampuan dalam berorganisasi serta dapat meningkatkan daya kreativitas dan entrepreneur dari anak. “Tujuannya agar mereka dapat berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan tingkat kelurahan,” katanya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, jumlah penduduk anak-anak Kota Malang sebanyak 252.694 jiwa atau hampir 30 persen dari total populasi 843.810 jiwa pada 2020. Hal ini yang membuat Kota Malang fokus menciptakan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Malang.
Pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak menjadi bagian tak terpisahkan dari pencapaian visi dan misi pembangunan. Sutiaji menegaskan akan terus memperkuat regulasi, kelembagaan disinergikan, anggaran diselaraskan prioritas, dan sumber daya manusia ditingkatkan kapasitasnya.
Hal ini karena partisipasi anak menjadi salah satu hal penting dalam mendukung terciptanya Kota Malang sebagai Kota Layak Anak (KLA). Sebab itu, Pemkot Malang juga akan terus menggali dan merawat potensi anak-anak di Kota Malang agar mereka terus tumbuh serta berkembang dengan baik.