REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK)memprediksi penyuntikan vaksin Covid-19 untuk 200 juta penduduk Indonesia paling cepat selesai dalam kurun waktu dua tahun. Prediksi JK tersebut berdasarkan perhitungan jumlah penduduk, dosis vaksin Covid-19, dan realisasi vaksinasi per hari.
"Sejak awal saya katakan sulit untuk selesai dalam waktu satu tahun, mungkin dua tahun itu penyelesaiannya," kata JK saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin di Gedung Nindya Karya Jakarta Timur, Ahad (29/8).
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI tersebut memperhitungkan apabila masing-masing penduduk Indonesia mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 maka diperlukan paling tidak 400 juta dosis vaksin untuk 200 juta orang. Meskipun pemerintah menargetkan penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari sebanyak 1.000.000 dosis, lanjut JK, realisasi pencapaiannya hanya separuhnya atau sekitar 500.000 dosis per hari.
"Target kita adalah 1.000.000 per hari, itu artinya butuh waktu 400 hari. Dan ternyata pencapaian rata-rata (sebanyak) 500.000 per hari, berarti itu bisa paling cepat dua tahun baru selesai," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sebanyak 34.702.821 rakyat Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 dan sebanyak 61.222.258 warga telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama per Sabtu (28/8). Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang penduduk mendapatkan vaksin Covid-19 guna membentuk kekebalan komunal atau herd immunity terhadap Covid-19.