REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sumatra Utara mulai mengekspor jengkol dan petai ke Jepang dengan tahap pertama sebanyak empat ton. Komoditas asal subsektor hortikultura Sumut itu diekspor melalui pelabuhan Belawan.
"Ekspor jengkol dan petai sebanyak empat ton itu senilai Rp 339 juta," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto di Medan, Ahad (29/8).
Dia bersyukur petai dan jengkol itu bisa diekspor ke Jepang setelah melalui proses serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan ekspor. Dengan berhasilnya menembus pasar ekspor, komoditas asal subsektor hortikultura Sumut itu diharapkan terus meningkat.
Andi menyebutkan, ekspor petai dan jengkol itu mendukung program strategis Kementerian Pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berupa peningkatan ekspor pertanian dengan gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian (Gratieks). "Karantina Pertanian Belawan terus menggali potensi komoditas dan melakukan pendampingan teknis agar dapat menembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan,"kata dia.
Balai Besar Karantina Pertanian Belawan saat ini sudah membina petani di 100 desa Sumut untuk mendorong volume dan nilai ekspor serta peningkatan jumlah pengusaha mau pun eksportir. Petani di 100 desa itu berada di tujuh kabupaten di Sumut.