REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Pengiriman SpaceX kali ini ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Ahad (29/8), membawa berbagai macam hal. Pesawat luar angkasa itu memboyong semut, alpukat, hingga lengan robot seukuran manusia.
Roket Falcon daur ulang meluncur ke langit dini hari dari Kennedy Space Center NASA. Pengiriman yang dijadwalkan tiba Senin (30/8) itu merupakan yang ke-23 bagi NASA dalam waktu kurang dari satu dekade.
Setelah mengangkat kapsul Dragon, booster tahap pertama mendarat tegak di platform terbaru SpaceX bernama "A Shortfall of Gravitas". Pendiri SpaceX, Elon Musk, melanjutkan tradisinya dalam menamai kapal booster-recover sebagai penghormatan kepada mendiang penulis fiksi ilmiah Iain Banks dan seri Culture.
Dragon membawa lebih dari 2.170 kilogram persediaan dan eksperimen. Beberapa stok makanan pun tidak ketinggalan, termasuk makanan segar termasuk alpukat, lemon, dan bahkan es krim untuk tujuh astronot stasiun luar angkasa.
Bahkan, Girl Scouts mengirimkan semut, udang air asin, dan tanaman sebagai subjek uji. Sementara ilmuwan University of Wisconsin-Madison menerbangkan benih dari selada, rumput liar berbunga kecil yang digunakan dalam penelitian genetik, sampel beton, sel surya, dan bahan lainnya.
Baca juga : Bila Ada Tanda Ini di Mata, Segera Periksa Paru-Paru
Sementara itu, lengan robot eksperimental perusahaan rintisan Jepang akan mencoba menyatukan barang-barang dalam debut orbitnya. Benda itu akan melakukan tugas-tugas lainnya yang biasanya dilakukan oleh astronot.
Chief technology officer Toyotaka Kozuki mengatakan, tes pertama untuk lengan besar itu akan dilakukan di dalam stasiun luar angkasa. Model masa depan robot Gitai Inc akan menjelajah ke ruang hampa untuk memperbaiki satelit dan pekerjaan perbaikan lainnya. Pada awal 2025, pasukan robot tersebut diharapkan dapat membantu membangun pangkalan bulan dan menambang bulan untuk sumber daya berharga.
SpaceX harus meninggalkan beberapa eksperimen karena penundaan akibat Covid-19. NASA beralih ke SpaceX dan perusahaan AS lainnya untuk mengirimkan kargo dan kru ke stasiun luar angkasa, setelah program pesawat ulang-alik berakhir pada 2011.